Jokowi Minta Kekeringan Diantisipasi

Jokowi Minta Kekeringan Diantisipasi

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Selasa, 12 Sep 2017 18:25 WIB
Jokowi Minta Kekeringan Diantisipasi
Presiden Jokowi (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
Jakarta - El Nino pernah menyebabkan kekeringan di Indonesia pada 2015 dan berbuntut pada bencana kebakaran hutan dan lahan. Presiden Jokowi meminta agar kekeringan diantisipasi sedini mungkin.

"Ini tidak seperti 2015 saat ada El Nino. Walaupun demikian, beberapa daerah sudah tidak mengalami air hujan berturut-turut lebih dari 60 hari, lebih dari 2 bulan. Bahkan sebagian daerah di Pulau Jawa saat ini sedang mengalami puncak musim kemarau," tutur Jokowi dalam rapat di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2017).

Jokowi berpegang pada data BMKG, yang memprakirakan hujan di sebagian wilayah Indonesia baru akan terjadi pada akhir November. Dia meminta para gubernur melihat langsung ke lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam 2 tahun terakhir ini kita sudah banyak membangun bendungan, waduk, dan embung-embung di desa-desa untuk menghadapi situasi seperti ini. Saya harapkan ini juga bisa membantu," tutur Jokowi.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dalam rapat juga melaporkan kejadian kebakaran hutan dan lahan. Siti berharap puncak munculnya hotspot berakhir bulan ini.

"Sampai 12 September pagi ini, itu 217 (hotspot), padahal masih 20 hari lagi kan akhir September," kata Siti.

Soal kekeringan, Siti menyebut saat ini banyak terjadi di NTB, NTT, dan Pulau Jawa. Menurut data satelit, di NTT banyak terdapat hotspot karena wilayahnya berupa savana. Selain itu, hotspot banyak terdapat di Riau. (bpn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads