"Pengalaman beberapa orang yang dipanggil jadi saksi dan terekspos media itu anaknya malu, istrinya malu. Ada juga kepala daerah di Sumatera saat dipanggil malu salat di masjid dekat rumahnya," ujar Nasir saat rapat dengan KPK di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sisi proporsional harus dijaga agar semuanya tunduk pada pimpinan KPK. Saya ingin ingatkan karena KPK dibentuk untuk meningkatkan daya guna. Saya berharap apa yang saya sampaikan dipahami pimpinan agar sejak Dumas sampai penuntutan tetap menjaga asas KPK," ucap dia.
Nasir juga menyoroti tindakan operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Nasir berpendapat OTT dilakukan saat KPK merasa tertekan.
"Ada yang bertanya OTT yang jumlahnya tak signifikan. Setiap KPK mendapat tekanan, KPK melakukan OTT. Ini hanya pendapat saya, apakah ini merupakan cara menarik simpati publik?" cetusnya. (dkp/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini