Survei CSIS untuk tahun 2017 dilakukan pada tanggal 23-30 Agustus dengan 1.000 responden secara acak (probability sampling) dari 34 provinsi di Indonesia. Responden adalah masyarakat Indonesia yang sudah memiliki hak pilih. Margin of error dari survei ini sebesar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam rilis yang diterima detikcom, Selasa (12/9/2017), elektabilitas Jokowi di tahun 2017 sebesar 50,9 persen. Elektabilitas Jokowi terus mengalami kenaikan cukup signifikan dari tahun 2015 sebesar 36,1 persen, dan pada tahun 2016 sebesar 41,9 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada sejumlah nama yang muncul dalam survei CSIS berdasarkan elektabilitasnya. Mereka adalah:
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok): 1,3 persen
Susilo Bambang Yudhoyono: 2,7 persen
Ridwan Kamil: 2,1 persen
Anies Baswedan: 0,7 persen
Tri Rismaharini: 2,4 persen
Gatot Nurmantyo: 1,8 persen
Agus Harimurti Yudhoyono: 2,8 persen
Tidak menjawab/tidak tahu: 4,4 persen.
CSIS juga melakukan pengecekan silang terhadap masyarakat yang puas dan tidak puas terhadap kinerja Jokowi sebagai Presiden. Sebanyak 63,5 persen masyarakat yang puas terhadap kinerja pemerintah cenderung memilih kembali Jokowi di Pilpres 2019. Sementara itu sebanyak 44,1 persen masyarakat yang tidak puas terhadap pemerintah cenderung memilih Prabowo di Pilpres 2019. (nvl/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini