Seorang warga, Satria (28), yang juga jemaah Husni, menuturkan Husni tampak tak seperti biasa saat menjadi imam malam itu, Minggu (10/9/2017). Satria tak menduga malam itu Husni menjadi imam untuk terakhir kalinya.
"Iya, dia magrib masih jadi imam. Saya juga ada, saya pasti ikut karena yang azan kan saya," ujar Satria di Jalan Pengairan, Kelurahan Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/9) malam.
Husni merupakan imam dan ketua pengurus di Musala Al-Ma'ruf. (Dwi Andayani/detikcom) |
Malam itu Husni terlihat diam dan tidak banyak menyapa jemaah. Biasanya Husni meluangkan waktu untuk sekadar mengobrol dan menanyakan kabar kepada Satria ataupun jemaah lain setelah melaksanakan salat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Husni sehari-hari menjadi imam dan ketua di musala tersebut. Dia biasanya menjadi imam saat salat magrib, isya, dan subuh. Saat salat zuhur dan asar, Husni masih berada di tempat usahanya di Pasar Tanah Abang.
"Kalau bapak memang imam di sini, magrib, isya, sama subuh. Kalau untuk zuhur sama asar, dia ke Tanah Abang," imbuhnya.
Baju yang dipakai Husni saat ditemukan tewas adalah pakaian terakhir yang dikenakan. Satria menduga Husni dibunuh setelah salat magrib.
"Nggak (salat isya), terakhir magrib. Itu baju yang dipakai itu baju untuk imam di masjid itu. Yang baju penemuan almarhum ditemukan, itu yang dipakai pas imam di sini. Jadi mungkin kejadiannya habis magrib," ungkap Satria. (nvl/imk)












































Husni merupakan imam dan ketua pengurus di Musala Al-Ma'ruf. (Dwi Andayani/detikcom)