Diam Saat Diberitakan Korupsi, Chairuman: Permainan Seseorang

Diam Saat Diberitakan Korupsi, Chairuman: Permainan Seseorang

Nur Indah Fatmawati - detikNews
Selasa, 12 Sep 2017 01:06 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Ketua majelis hakim Jhon Halasan Butar Butar heran mengapa Chairuman Harahap diam saja saat diberitakan menerima uang korupsi. Chairuman memilih diam agar isu tidak semakin berkembang.

Menurutnya ini permainan seseorang. Barulah jika memang diusut pihak berwajib, Chairuman akan menyampaikan pembelaan.

"Kalau ini, waduh banyak sekali (berita) yang berseliweran macam-macam. Kalau satu per satu kita tanggapi semua makin senang orang membuat itu. Ini permainan seseorang," kata Chairuman Harahap di saat bersaksi untuk Andi Narogong di PN Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Senin (11/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berpikir jika terpancing berita semacam ini, justru menimbulkan efek berbalik. "Karena pertimbangan saya kalau bereaksi ini akan menjadi (seperti) 'silakan saja diusut'. Kan gitu, Pak. Nah itu kan bisa kepada penyidik," ungkapnya.

Berita itu sebelumnya disebut hakim yang mengulang pernyataan Jaksa Penuntut untuk KPK, berawal dari gambar yang tersebar lewat pesan singkat. Kemudian salah satu media mengangkatnya sebagai berita.

"Karena itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Itu kan (berawal) dari chat yang menyebar begitu saja. Kepada siapa kita akan menuntut?" tangkal Chairuman saat hakim menunjukkan keheranannya atas sikap abai eks pimpinan Komisi II di DPR.

Chairuman mendapatkan salinan gambar bagan dengan nama orang yang menerima aliran duit, dari seorang wartawan. Namun, secara tegas ia membantah berita tersebut di peesidangan.

"Saya tidak tahu apa semuanya. Tapi kan itu berita di Tempo. Tapi tidak ada yang membantah. Bukan hanya saya yang nerima itu disebutkan. Saya baca gitu, nggak bener. Itu termasuk siapa nama-nama itu, nggak bener itu," ungkapnya.

Hakim kembali mencecar Chairuman dengan pertanyaan lain. Mengapa Chairuman tidak merasa terusik kehidupan sosialnya akibat pemberitaan tersebut, selayaknya orang lain.

"Kalau inilah ngomong, itulah ngomong, waduh kapan pula, dia nggak pernah ketemu saya. Kalau saya bantah, saya masuk perangkap dia untuk bisa beratensi," imbuh politisi Golkar ini. (nif/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads