Jaksa KPK Tanya Rp 200 Juta yang Disebut Saksi Utang Kemendagri

Jaksa KPK Tanya Rp 200 Juta yang Disebut Saksi Utang Kemendagri

Nur Indah Fatmawati - detikNews
Senin, 11 Sep 2017 20:55 WIB
Sidang korupsi e-KTP (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Jaksa KPK bertanya tentang keterangan Direktur Utama PT Karsa Wira Utama Winata Cahyadi soal uang Rp 200 juta yang dikeluarkannya untuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Winata pun menyebut uang itu belum diganti Kemendagri.

Awalnya, jaksa KPK menanyakan isi berita acara pemeriksaan (BAP) Winata tentang uang tersebut. Winata pun menjelaskan uang itu dikeluarkannya untuk membayar hotel.

"Itu sudah selesai uji petik. Dari setelah selesai uji petik diadakan launching di Bali, akhir tahun, tanggal 31 atau 30 Desember. Uang itu saya harus keluar uang dulu, semuanya untuk hotel," ucap Winata dalam sidang dengan terdakwa Andi Narogong di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka nggak diganti. Setelah itu kan kita tagih, saya diminta bukti," sambungnya.

Menurut Winata, saat itu dia sedang berada di Amerika. Dia pun meminta sekretarisnya mengurus hal itu.

"Saya saat itu di Amerika. Saya bilang ke sekretaris kita, ya sudah ikutin saja, mereka minta apa ikutin saja. Jadi dibuktiin-lah. Akhirnya kita bayarin dulu, kita sudah bayarin, kita tagih ke Depdagri (Kemendagri). Benarlah, nggak dibayar, sampai hari ini ya belum dibayar," ujarnya.

Namun Winata membantah disebut menuruti keinginan tersebut untuk melancarkan negosiasinya dalam tender e-KTP berikutnya. Menurutnya, kedua periode tersebut berbeda jauh.

"Nggak (untuk melancarkan info soal tender), Pak. Itu sudah 2 tahun sebelumnya. Tender kan 2011," tutur Winata lagi. (nif/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads