Safari politik ke sejumlah pesantren dilakukan oleh Wasekjen PDIP Ahmad Basarah, sebagai perwakilan partai. Dia berkunjung ke pesantren Lirboyo serta Ploso di Kediri, Baitul Hikmah di Pasuruan, Zainul Hasan di Probolinggo, dan Sabilurrosyad di Malang pada 7-9 September 2017.
Dalam pertemuan-pertemuan dengan para kiai NU, Basarah menyampaikan dirinya diutus oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bersilaturahmi dan sowan ke para ulama untuk menyampaikan beberapa hal strategis, salah satunya terkait Pilgub Jatim 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu Megawati meminta saya untuk menyampaikan bahwa saat HUT Kemerdekaan tahun 1966, pidato Bung Karno yang sangat terkenal judulnya Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Dan di kalangan Nahdliyin sekarang ada tagline Jas Hijau, jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama," kata Basarah seperti dalam rilis dari PDIP, Minggu (10/9/2017).
Basarah mengatakan kader PDIP selalu diingatkan untuk tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa saat merebut kemerdekaan, terutama soal NU dan PNI yang seperti adik kakak. Basarah merujuk lahirnya NU tahun 1926, kemudian setahun berikutnya yakni 1927 Bung Karno mendirikan PNI.
"Jas Merah dan Jas Hijau harus jadi tagline untuk kebersamaan," ujar Basarah.
Basarah juga mengajak para kiai merekomendasikan santrinya yang tertarik terjun ke politik untuk menjadi kader PDIP. Kemudian terkait dengan Pilkada Jatim, Basarah menuturkan Megawati menugaskan dirinya untuk menanyakan kepada para kiai soal sosok cagub-cawagub yang menjadi harapan warga Nahdliyin.
Menanggapi Basarah, KH Marzuki Mustamar dalam kesempatan itu mengatakan, langkah Megawati menguatkan sinergi nasionalis-Islam sudah benar. Kiai Marzuki mengatakan NU siap berjalan bersama-sama PDIP.
"Agar suasananya seperti dilakukan Bung Karno dan Mbah Hasyim, Ibu Mega dan Gus Dur, Kiai Said dan Mbak Puan. Tentu akan menjadi kekuatan luar biasa," ujar Kiai Marzuki.
Sementara terkait dengan calon yang menjadi aspirasi kiai NU, Kiai Marzuki secara khusus menulis surat untuk Megawati yang ditulis dengan tulisan Arab Gundul. Dalam surat rahasia itu, para kiai menyampaikan aspirasi terkait siapa sosok yang diinginkan diusung di Pilgub Jatim 2018. (tor/rna)











































