"Kalau sistem tata kota dan lingkungan sudah bagus banget, waktu awal saya ke sini lagi tahap pembangunan dan sampai sekarang pembangunannya cepat bangat kayak dari segi transportasi, taman kotanya, gedung-gedungnya, karena kan di sini pusat ASEAN, jadi pembangunannya lebih cepat," ujar mahasiswa kedokteran asal Indonesia, Dinda Ramadita, di Kota Nanning, Guangxi, China, Minggu (10/9/2017).
Sistem transaksi keuangan di Kota Nanning sudah lebih maju. Setiap transaksi dilakukan melalui sebuah aplikasi pembayaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu sistem transportasi di Kota Nanning juga sangat ramah bagi penggunanya. Kendaraan bermotor di Nanning lebih tertib dengan adanya lajur khusus. Hampir semua kendaraan roda dua di Nanning menggunakan listrik.
"Kalau untuk teknologi di sini dibanding Jakarta lebih bagus, kendaraan di sini lebih tertib, ada MRT juga yang membuat tidak begitu sulit, ada transportasi seperti sepeda umum di mana-mana yang bisa kita bayar pakai aplikasi handphone," jelas Mahasiswi Kedokteran Guangxi Medical University ini.
Nanning tidak begitu terkenal dibanding kota lainnya di China untuk tujuan dunia pendidikan. Meski demikian banyak mahasiswa asal Indonesia yang belajar di kota ini.
"Kalau aku dari awal, tahu Nanning setelah dapat (Universitas) karena yang terkenal kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing. Kalau di Tiongkok itu kita punya PPIT (Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok)," imbuhnya.
Mahasiswa Indonesia di Nanning aktif mensosialisasikan budaya asal Indonesia. Mahasiswa lokal di Nanning banyak yang tertarik dengan budaya dan Bahasa Indonesia.
"Di sini banyak mahasiswa lokal yang belajar Bahasa Indonesia, jadi di situ minat mereka sangat besar untuk mengetahui budaya Indonesia. Ini mahasiswa lokal yang belajar bahasa Indonesia. Ada yang bilang mau ke Indonesia, terus ada yang bilang pilihan prodi terakhir," sebut Dinda.
"Kebanyakan mereka menjadi tertarik dengan Indonesia setelah mereka melakukan pertukaran setahun di Indonesia. Saya ada teman lokal orang Indonesia, dia bilang pas mau ke sini katanya di Indonesia lebih enak. Menurut mereka biaya hidupnya lebih enak di sana. Karena rata-rata mereka perginya ke Yogya sama Solo," sambungnya.
Kota Nanning juga sangat ramah buat mahasiswa Muslim asal Indonesia. "Kalau untuk makanan banyak juga tersebar seperti resto-resto, ataupun warung-warung Muslim yang kecil. Kampus juga menyediakan kantin halal," ucapnya. (nvl/dhn)