Hal itu disampaikan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono dalam upacara ziarah di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Minggu (10/9/2017). Hendro melakukan ziarah bersama rekan-rekannya dari Akademi Militer Nasional (AMN) angkatan 1967 dalam rangka Reuni Emas angkatan tersebut.
"Dan tadi dalam kesempatan ziarah di makam pahlawan, kami sampaikan bahwa kita sudah selesai 50 tahun. Bukan berarti selesai mengabdi tapi 50 tahun sudah bekerja melakukan apa yang mereka rintis," ujar Hendro kepada wartawan di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya harapkan generasi muda melihat bahwa harus dilanjutkan cita-cita kemerdekaan kita ini. Jangan berkelahi sendiri, jangan bertengkar terus baik di DPR maupun di lapangan," ujar Hendro.
"Sudah hindari saja konflik-konflik yang bisa dihindari, hindari saja. Tidak perlu ada konflik. Kita membangun negara kita karena kita juga ditantang oleh kemajuan tetangga. Tetangga kita pada maju karena nggak pada ribut. Kita kan demonstrasi melulu. Ini kapan kita maju itu intinya sebetulnya. Sebelum kami 50 tahun mungkin udah ratusan tahun sebelumnya mereka merintis republik ini untuk hidupnya kalian semua kita semua sekarang ini. Tolong hidupnya jangan pada robek robek sendiri, lanjutkan sampai nanti 50 tahun sampai seterusnya," sambung Hendro.
![]() |
"Karena tahun 67 itu pasca G30S. Berarti banyak pelarian-pelarian dari PKI itu bergabung dengan PGRS Komunis di Serawak. Dan PGRS itu kita pisahkan dengan TNKU, Tentara Nasional Kalimantan Utara, bentukan Bung Karno. Itu kita pisahkan dan TNKU bubar. Kita banyak kenangan ketika di medan perang melawan PGRS. Dari sana banyak sekali kenangan bagi kita," kata Hendro.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini