"Saya harapannya hanya satu, nggak ada yang kayak saya lagi. Saya nggak mau ada orang tua yang menangis lagi. Saya nggak kebayang kalau ada ibu yang bener-bener nggak ada uangnya. Rumah sakit akan seperti apa," ujar Henny lirih saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (9/9/2017).
Henny bercerita bagaimana sikap pihak RS yang sempat menyarankan agar anaknya masuk PICU, namun tak kunjung dilakukan. Menurut Henny, itu karena uang muka yang dimilikinya kurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski memang, pihak RS Mitra Keluarga Kalideres telah melakukan upaya perawatan. Seperti dikutip dari situs mitrakeluarga.com, pihak RS memberi pertolongan berupa penyedotan lendir, pemasangan selang ke lambung dan intubasi, pemompaan oksigen dengan tangan melalui selang nafas (bagging), infus, obat suntik, dan diberi pengencer dahak.
"Oh, jadi anak saya meninggal karena nggak masuk ruang PICU? 'Iya, Bu', jadi kalau masuk ruang PICU bisa diselamatkan dong? Mereka diam, lalu saya tanya 'Bu, saya bisa minta surat pernyataan nggak, kalau anak saya ini nggak bisa masuk ruang PICU karena kurang DP?' susternya bilang 'ngomong sama dokternya' saya karyawan di sini, Pak," cerita Henny.
Berkaca dari apa yang dialami bayi Debora, sudah semestinya rasa kemanusiaan dikedepankan ketimbang administrasi. Dalam Sumpah Dokter Indonesia pun tertuang tentang kepentingan perikemanusiaan.
Berikut kutipan Sumpah Dokter Indonesia seperti dikutip dari detikHealth:
Saya bersumpah bahwa saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya. Saya akan memelihara sekuat tenaga martabat, tradisi luhur jabatan kedokteran. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter. Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh, supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial. Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya. Teman sejawat akan saya perlakukan sebagai saudara kandung. Saya akan menghormati setiap insani mulai dari saat pembuahan. Sekalipun diancam saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya (bag/fjp)











































