"Dia punya riwayat kelainan jantung, iya, tapi dibuktikan dengan hasil lab dia sudah nutup, nggak ada masalah lagi jantungnya sudah bagus," kata Henny saat ditemui detikcom di kediamannya Jalan Hussein Sastranegara, Benda, Tangerang, Sabtu (9/9/2017).
Henny kemudian menunjukkan hasil cek laboratorium dari jantung Debora. Hasil cek laboratorium itu dilakukan di RSUD Cengkareng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil cek laboratorium kondisi jantung bayi Debora. Foto: Akhmad Mustaqim/detikcom |
Dalam surat tersebut terdapat 2 gambar hasil pemeriksaan laboratorium. Tertulis bahwa katup dan kontraksi LV-RV normal.
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2017. Dalam surat itu terdapat stempel bertuliskan dr Andriana Priana SpJp spesialis jantung dan pembuluh darah.
Sebagaimana diketahui, Debora meninggal karena gagal dirawat di PICU rumah sakit Mitra Keluarga Kalideres. Meski sempat dilakukan perawatan, nyawa Debora tak dapat diselamatkan.
Jenazah Debora dibawa oleh kedua orang tuanya menggunakan motor. Meski sempat dilarang oleh pihak rumah sakit ibunda Debora tetap enggan membawa jenazah Debora menggunakan ambulans.
"Karena harusnya standarnya pakai ambulans, atau mobil tertutup. Ambulans kan bayar paling nggak Rp 1.000.000, kalau anak saya selamat sih nggak apa-apa, berapa pun saya bayar," ucapnya. (bag/bag)












































Hasil cek laboratorium kondisi jantung bayi Debora. Foto: Akhmad Mustaqim/detikcom