"Orang beli mobil itu kan harganya mahal. Masak bangun garasi nggak bisa atau sewa garasi nggak bisa," kata Djarot di Jalan RE Martadinata, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (9/9/2017).
Menurut Djarot, perihal wajib memiliki garasi ini bukan maksud pemerintah membatasi masyarakat membeli mobil. Djarot menjalankan amanat Perda Nomor 5 Tahun 2014. "Jadi ini amanat perda bukan maksud kami melarang orang beli mobil. Boleh beli mobil sebanyak-banyaknya, satu orang boleh nggak punya 5 mobil? Boleh. Sepuluh mobil? Boleh, tapi kamu juga harus punya garasi dong," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa (derek) kami lihat kalau malam hari, parkir itu kan kelihatan tuh. Kalau parkir di luar. Berarti persepsi kami nggak ada garasi. Kami bantu yang punya garasi. Kami derek, kami tempatkan di parkir yang benar," imbuhnya.
Selain itu, dia membantah bahwa aturan mengenai wajib punya garasi bagi pemilik mobil ini akan menurunkan produksi mobil. Djarot mengatakan daya beli masyarakat tidak hanya ditentukan oleh warga Jakarta.
"Bagaimana otomotif menurun, ya nggak dong. Jangan langsung diklaim produksi otomotif mobil akan turun. Nggak dong kan yang beli bukan Jakarta doang, Jawa Barat, Jawa Timur. Nasional kan iyalah," katanya. (knv/aan)











































