"Kalau sisi pandang orang awam, sebenarnya kalau ngomong bedanya itu simpel. Rokok biasa tembakau dibakar, kalau ini cairan diuapkan," kata vaporista Ipin saat berbincang via telepon, Jumat (8/9/2017).
Ipin mengatakan salah satu perbedaan vape dengan rokok terdapat di sensasinya. Sementara merokok mentok di rasa tembakau dan mentol, di vape bisa ada rasa aneka buah dan lebih bervariasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ipin juga bercerita soal harga vape yang bisa mencapai jutaan rupiah. Menurutnya, harga vape tergantung negara asal produsen dan desain handy vape.
"Kalau keteng-ketengan itu masing-masing harganya nggak sampai segitu, kecuali kalau dipaketin. Biasanya normal itu mod, atomizer, baterai, yang handy, atau yang dipegang itu doang. Mahal itu biasanya di mod sama atomizer, tergantung dari cukai masuknya, misalnya lokasi produksi, (produk) asli China sama Amerika beda kan pasti brand-nya tinggi Amerika, kualitas bahan, finishing desain device, paling sama chip," paparnya.
Nah, Ipin juga mengamini saat ini vape memang sedang menjadi idola. Banyak komunitas dibentuk untuk saling bertukar informasi mengenai vape.
"Kalau komunitas itu lebih ke bimbingan ke vape-nya, misalnya pemilihan item atomizer biar aman soalnya kan ada yang suka asal. Kedua lebih ke anak nongkrong, kampus gue juga nge-vape (sesama pengguna vape), nggak ada spesifik," ujarnya.
Dia juga meyakinkan menggunakan vape tidak memabukkan. Soal harga vape yang bisa mencapai jutaan rupiah, kata Ipin, juga tergantung penggunanya.
"Vape sama sekali tidak memabukkan. Kalau soal mahal, itu lebih ke fashion kayaknya, tergantung orangnya rewel atau nggak. Kalau ngikutin desain atau setiap barang baru beli ya jadi mahal," ujar Ipin, yang juga sales di salah satu toko vape.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini