.webp)
"Jangan sampai ada, maafkan saya kita meniru pola yang ada kawasan Gelora Bung Karno yang sudah banyak beralih fungsi. Saya kemarin ke Moskow, Stadion Luzhniki. Saya lihat stadionnya. Di sana masih tetap dijaga, hijau. Pohon besar-besar, jalannya bagus yang sama persis konsepnya kawasan Stadion GBK, hanya bedanya adalah perubahannya luar biasa. Di sana ada hotel, ada mal, apapun ada di situ," kata Djarot di Jalan RE Martadinata, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (9/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot menyampaikan hal tersebut saat mengingatkan jajarannya agar pembangunan stadion BMW nanti tak dibarengi dengan hal-hal lain. Stadion itu menurutnya harus fokus pada pengembangan prestasi olahraga.
"Saya betul-betul berpesan bahwa stadion BMW betul-betul bisa menjadi back up kawasan Gelora Bung Karno. Jangan dibangun hotel, sudah banyak hotel di sini. Jangan dibangun mal, sudah banyak mal di sini. Maksimalkan betul sarana olahraga," ujarnya.
Dia berpesan stadion BMW dapat digunakan sesuai peruntukannya. Ruang-ruang terbuka hijau juga diharapkan dapat ditata dengan baik.
"Yang kedua di samping proses selanjutnya ditanam pohon-pohon, designnya sudah ada. Kita tentukan titik-titik mana yang bisa ditanam pohon. Pararel dengan ketika fisik selesai itu jiga tertata, tanaman-tanaman juga ada. Ini harapan kita," tuturnya.
Pembangunan stadion BMW ini menurut Djarot akan segera dilakukan. Beberapa waktu lalu, Djarot juga mengungkapkan pembangunam sempat terkendala karena masalah sertifikat.
"Design sudah ada, semuanya sudah ada. Hanya kemarin terbentur masalah sertifikat. Begitu sertfikiat itu turun maka langsung kita lakukan pas hari olahraga nasional," terangnya.
Sementara itu, stadion BMW rencana dibangun dengan taraf internasional dan berkapasitas sekitar 60 ribu penonton. Luas kawasan tersebut sekitar 6o hektare. Selain stadion utama, akan dibangun pula sarana olahraga lain. Hari ini, Djarot groundbreaking pembangunan club house dan fasilitas olahraga air di kawasan tersebut.
(knv/aan)
