"Saya minta kepada umat Islam di Jawa Timur untuk melakukan gerakan kemanusiaan. Khusus untuk warga NU untuk menjadi motor penggerak harmoni di tengah masyarakat. Karena kalau tidak, tidak menutup kemungkinan ada pihak tertentu dengan kejadian di Rohingya ini akan diimpor ke Indonesia, dan itu jangan sampai terjadi," tutur KH Mutawakkil Alallah, kepada wartawan, Jumat (8/9/2017).
Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong itu menjelaskan kasus di Rakhine State yang menimpa kaum Muslim, itu tidak murni masalah agama, melainkan konflik politik. Dia menjelaskan jika krisis Rohingya merupakan proses kemerdekaan di Myanmar. Di mana sepanjang catatan sejarah, krisis ini adalah perang saudara terpanjang, dari 1948 hingga sekarang.
"Dan para pemberontak ini ada beberapa kepentingan, ada yang berbasis politik, ada yang berbasis suku, yang berbasis senjata tahun 1980 sudah hilang. Nah, disitulah yang menjadi salah satu kejadian yang anarkis saat ini," terangnya.
PWNU Jatim mengimbau, agar semua elemen masyarakat di Jawa Timur khususnya warga NU, supaya tidak diam diri. NU harus mengambil langkah dan mempunyai rasa kepedulian yang tinggi terhadap saudara kita di Rohingya dengan cara sosial.
(ugik/ams)











































