Basarah mengatakan kunjungan ke sejumlah kiai, ulama, dan pesantren di Jatim ini merupakan instruksi Megawati, yang ingin menggali aspirasi kiai dan ulama NU di Jatim
"Kami ditugaskan secara langsung untuk melihat, mendengar secara langsung terkait Pilkada Jatim, siapakah yang pantas, dan siapakah sosok pemimpin di Jatim nantinya," kata Basarah setelah bertemu KH Mutawakkil Alallah, pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, Jumat (8/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tahu banyak kader NU yang mumpuni yang layak memimpin daerah, apa yang saya lakukan ini dalam rangka menerima saran dan masukan dari para kiai di Jatim," sambungnya.
Safari yang dilakukan Basarah dan pengurus PDIP dimulai pada Kamis (7/9) dengan mengunjungi Ponpes Lirboyo, Kediri.
Di pesantren ini, Basarah bertemu dengan sejumlah kiai dari Mataraman, yang dipimpin KH Anwar Manshur.
Setelah di Lirboyo, safari dilanjutkan ke Pesantren Ploso, Mojo, Kediri, untuk bertemu dengan KH Zainuddin Djazuli serta sejumlah kiai lainnya.
Pada Jumat (8/9), safari dilanjutkan ke Pesantren Baitul Hikmah, Pasuruan, untuk bertemu KH Idris Hamid serta sejumlah kiai sepuh dari Tapal Kuda.
Dari Pasuruan, Basarah melanjutkan sowan ke Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo. Mereka bertemu KH Mutawakkil Alallah dan sejumlah kiai lainnya.
Pada Sabtu (9/9), Basarah akan melanjutkan safari dan bertemu dengan sejumlah kiai di Ponpes Gasek Sabilurrosyad, Kota Malang. Di pesantren tersebut, Basarah akan bertemu dengan KH Marzuki Mustamar. (fdn/fdn)











































