"Sejak seminggu sebelum kejadian, ketemu dia datang ke tempat aku minta maaf. Sudah setelah itu, nggak pernah ketemu-ketemu. Setelah itu, ketemu pada malam kejadian anakku sudah kritis," kata Nina di Mapolda Metro, Jl Sudirman, Jakarta, Jumat (8/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya biasa-biasa saja, 'Mah, aku minta maaf ya', 'Aku sudah kerja sekarang', 'Aku jadi sopir angkot'. 'Alhamdulillah', aku bilang. Satu, jujur, dan salat lima waktu," ujar Nina.
Setelah itu, Nina juga berencana bertemu lagi dengan Abi. Namun takdir berbicara lain. Nina baru bertemu Abi saat kondisi anaknya itu telah kritis.
"Sudah sejak itu. Dan janjian, 'Hari Kamis aku ke tempat mama lagi ya'. Sejak hari Kamis aku tunggu sampai malam kejadian hari Senin, tanggal 28 (Agustus), itu aku ketemu anakku dalam keadaan kritis," tuturnya.
Kondisi tubuh Abi yang luka lebam membuat Nina tak kuasa melihatnya. Dokter pun sempat mengatakan Abi mengalami perdarahan di otak dan akhirnya meninggal dunia.
Abi ditemukan dalam kondisi kritis setelah dikeroyok di Jl Penjernihan Raya pada Selasa (29/8). Abi kemudian dibawa ke rumah sakit oleh pihak keluarga, namun beberapa hari kemudian nyawanya tak tertolong.
Terkait adanya dugaan pencurian di toko vape ini pun polisi belum menerima laporan. Polisi juga mengimbau sebaiknya masyarakat melapor apabila terjadi tindak pidana pencurian, bukan main hakim sendiri. (knv/idh)