Mensesneg: Harapan Dunia ke Indonesia soal Rohingya Sangat Tinggi

Mensesneg: Harapan Dunia ke Indonesia soal Rohingya Sangat Tinggi

Dwi Andayani - detikNews
Jumat, 08 Sep 2017 11:51 WIB
Mensesneg: Harapan Dunia ke Indonesia soal Rohingya Sangat Tinggi
Foto: Pengungsi Rohingya Menyeberang Perbatasan Myanmar-Bangladesh (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan harapan dunia sangat tinggi kepada Indonesia dalam menangani masalah krisis kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar. Presiden Joko Widodo juga telah menugaskan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bernegosiasi.

"Harapannya kepada Indonesia memang sangat tinggi, karena Indonesia bisa dikatakan satu-satunya negara yang punya akses ke Rakhine State di Myanmar,"ujar Pratikno di Lagoon Tower The Sultan Hotel, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (8/9/2017).

Pratikno mengatakan banyak negara ASEAN yang tidak dibukakan akses masuk ke Myanmar. Namun, Indonesia dapat masuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak negara lain yang dinegara Asean juga tidak dibuka yang dibuka cuma Indonesia. Jadi dunia internsional pun berharap kepada Indonesia, untuk membantu penangan permasalah kemanusian di Myanmar ini," kata Pratikno.

Pratikno mengatakan Menlu Retno sudah melaporkan hasil pertemuannya dengan Perdana Mentri Myanmar dan Bangladesh. Indonesia akan segera mengirimkan bantuan kepada pemerintah Bangladesh.

[Gambas:Video 20detik]

"Nanti Bu Menlu akan jelaskan lebih detail, tetapi intinya Bu Menlu sudah laporan, bahwa Pemerintah Bangladesh senang mendapatkan bantuan. Pemerintah akan segera mengirimkan bantuan baik dalam bentuk barang maupun uang kepada Pemerintah Bangladesh, agar menangani yang ada diperbatasan Bangladesh," ujarnya.

Selain itu, Pratikno menuturkan Presiden Jokowi juga sudah menghubungi Perdana Mentri Turki dan Australia terkait masalah kemanusiaan yang terjadi di Myanmar tersebut.

"Jadi Presiden sudah telepon dengan Perdana Menteri Turki, Presiden sudah ditelepon juga oleh Perdana Menteri Australia," ujarnya. (idh/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads