"Tahu nggak berapa banyak murid-murid SMP yang tidak bisa diterima di SMA? Ada 170.000 orang nggak punya tempat. Jadi harus bisa dibangun minimal 5.000 ruang kelas baru dan unit sekolah baru," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dalam keterangan tertulis, Jumat (8/9/2017)
Deddy mengatakan itu berkunjung ke SMK Negeri Pertanian Pembangunan (SMKN PP) dan SMA Negeri 1 (SMAN 1) Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (7/9/17).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi nanti yang SMA Terbuka hanya untuk orang yang berumur 18 tahun ke atas. Selain itu, kita memanfaatkan kerja sama dengan pesantren, kita kasih ruang kelas baru (ke pesantren) lalu mereka bisa buat SMA/SMK. Jadi SMA/SMK berbasis pesantren karena betapa pentingnya pendidikan berbasis agama sekarang ini," paparnya.
Dalam kunjungan kerja ini, Deddy sempat meninjau program pendidikan yang dilakukan di SMKN PP Lembang. Di SMK ini para siswa diberikan pelajaran tidak hanya ilmu pengetahuan tentang pertanian, seperti budidaya produk namun juga pemasaran atau wirausahanya.
"Mereka (SMKN PP Lembang) mengembangan jiwa kewirausahaannya dengan produk-produk pertanian yang ada, kemudian setelah keluar, kalau kerja sama dengan Pemprov Jawa Barat dan UKM kita akan support juga dengan Kredit Cinta Rakyat supaya di masyarakat mereka bisa jadi pengusaha," ungkapnya.
Salah satu produk pertanian yang menonjol di SMKN PP Lembang yaitu Jeruk Dekopon. Jeruk hasil persilangan antara Jeruk Bagong dengan Jeruk Bali ini bisa dijual dengan harga Rp 100 ribu sampai Rp 120 ribu per buah karena ukurannya yang besar. Dalam satu pohon jeruk ini bisa penen hingga 40 kg, sehingga dalam satu pohon bisa menghasilkan Rp 4 juta.
"Jadi kalau punya enam pohon sama dengan memiliki satu hektar sawah. Dan bisa panen atau berbuah sepanjang tahun," tutur Wagub.
Sementara di SMA Negeri 1 Lembang, Wagub sempat terpukau dengan grup orkestra dari sekolah ini. Banyak program ekstrakulikuler yang dikembangkan di sekolah ini selain musik, seperti teater, fotografi, majalah sekolah, dan lainnya. Pihak sekolah perlu terus mendorong potensi kreativitas para siswa ini agar bisa terlibat dalam era ekonomi kreatif seperti saat ini.
"Nah, keterampilan-keterampilan ekskul tadi sangat penting agar ada pilihan. Di sini (SMAN 1 Lembang) ekskulnya luar biasa. Tinggal didorong bagaimana kewirausahaannya. Jadi bukan hanya produknya sendiri, tapi juga bisa produk orang lain yang kita buat network-nya. Sekarang era digital," pungkasnya. (ega/mpr)











































