Berdasarkan rilis dari Sekretariat Istana Wakil Presiden, Jumat (8/9/2019), di perhelatan KTT yang akan digelar 10 hingga 11 September 2017 itu, JK akan berpidato tentang usulan program unggulan dan beasiswa kepada negara anggota OKI serta pentingnya kerja sama antar 'Center of Excellence' pada Working Session I: Emerging Relations between Science and Society in the 21st Century, Minggu (10/9) besok.
KTT yang digelar selama dua hari ini akan dibuka oleh Presiden Kazakshtan di Palace of Independence Tauelsizdik Ave 52, Astana, Kazakhstan Minggu (10/9) nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang akhir KTT, seluruh delegasi akan diajak untuk menyaksikan penutupan "Expo 2017 bertajuk 'Future Energy' di kota yang sama yang berlangsung sejak Juli yang lalu.
![]() |
Selanjutnya, Menteri Riset dan Teknologi Kazakshtan memimpin KTT hingga dikeluarkannya dua dokumen akhir yaitu 'Deklarasi Astana' dan 'OIC Science Technology and Innovation (STI) Agenda 2026'.
Sebelum KTT dimulai, akan diselenggarakan Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (SOM) 8 September 2017 dan Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) 9 September 2017 di tempat yang sama. Wapres JK satu-satunya delegasi setingkat Wapres di antara antara 20 kepala negara/pemerintahan yang hadir.
Selain Ibu Mufidah Jusuf Kalla, JK didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir. JK juga dijadwalkan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Kazakhstan, Nursultan, Senin (11/9).
Bagi JK, KTT OKI di bidang Iptek ini merupakan momentum yang baik untuk memajukan negara-negara Islam. Terlebih lagi, sangat sedikit ilmuwan muslim saat ini yang meraih penghargaan Nobel.
"Menjadi upaya bersama untuk memajukan dunia Islam," ucap JK saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri Kazakhstan Aklybek Kamaldinov di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (16/6) lalu. (tfq/idh)