"Secara pribadi saya menilai keberadaan porter ini agak aneh," kata Komisioner Ombudsman RI Alvin Lie mengawali pernyataannya soal airport helper, Kamis (7/9/2017).
Alvin bukannya tak punya alasan sebelum mengatakan keberadaan airport helper di Indonesia aneh. Dia punya contoh kondisi bandara di negara-negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal larangan airport helper menerima tip, Alvin menyebut hal tersebut sulit dihindari. "Kalaupun tidak dipungut biaya, tidak boleh memberi tip, nanti ujung-ujungnya buat yang merasa terbantu akan memberi tip juga," ujar Alvin yang juga pengamat dunia penerbangan ini.
Menurut Alvin, soal keberadaan helper di bandara ini sebaiknya diatur lebih rinci. Dia juga ingin para calon penumpang pesawat sadar diri saat tiba di bandara sebelum menggunakan jasa helper.
"Penumpang ini juga harus mengukur dirinya sendiri. Kalaupun helper, itu khusus untuk membantu manula, perempuan hamil, penyandang diasbilitas. Saya khawatirnya justru yang sehat-sehat pun kemudian mengandalkan," ucap Alvin.
"Difokus ya, lebih fokus membantu manula, mungkin orang yang sakit, penyandang disabilitas, perempuan hamil," imbuh Alvin.
Diberitakan sebelumnya, Angkasa Pura II telah menggratiskan jasa porter kepada penumpang. Layanan airport helper ini baru diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta per 1 September 2017 oleh anak perusahaan, yakni PT Angkasa Pura Solusi. PT Angkasa Pura Solusi juga akan mengatur pendapatan dari para helper yang sebelumnya mengandalkan tip dan target.
Meski demikian, soal besaran gaji para helper ini masih digodok. Namun yang pasti, para helper akan memberikan jasa bantuan membawa barang para penumpang secara cuma-cuma. Jasa ini tersedia di Terminal 1, 2, dan 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Berikut video saat helper di bandara Soekarno Hatta cuek ke penumpang.
(gbr/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini