Ada Perpres Pendidikan Karakter, PKB: Negara Akui Madrasah Diniyah

Ada Perpres Pendidikan Karakter, PKB: Negara Akui Madrasah Diniyah

Hary Lukita Wardani - detikNews
Kamis, 07 Sep 2017 17:33 WIB
Ilustrasi (Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta - Politikus PKB Syaikhul Islam Ali mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo mengeluarkan Perpres tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Menurutnya, perpres ini sebagai bentuk pengakuan negara atas pendidikan berbasis agama.

"Ini adalah jawaban dari sistem pendidikan karakter. Perpres ini menjawab itu semua menjadi langkah konkret karena perpres ini mengakui ada satu lembaga yang berhasil mencetak anak bangsa. Apa itu? Yaitu adalah madrasah diniyah," ujar Syaikhul dalam diskusi dialektika demokrasi di media center DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2017).


Menurutnya, perpres ini juga memberikan fleksibilitas dengan diperbolehkannya lima hari atau enam hari sekolah sesuai kesiapan masing-masing. Berkaca pada negara maju, Syaikhul melihat jumlah jam belajar di sekolah formal pun tidak sampai delapan jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua, ada satu fleksibilitas, ada sekolah yang boleh menerapkan 5 hari, ada yang 6 hari. Ini sebenarnya semakin penting. Di negara maju yang formal itu sudah dikurangi jam formal. Mereka diberi waktu yang lebih dalam untuk les personal," jelas dia.


Ia berharap, dengan perpres ini, ada keadilan di dalam anggaran pendidikan bagi sekolah (madrasah) berbasis agama maupun yang secara umum. Karena selama ini ia mengatakan ada ketimpangan anggaran.

"Ada ketidakadilan dalam anggaran pendidikan kita antara yang berbasis agama dan tidak. Pendidikan agama dianaktirikan. Banyak yang menganggap bahwa seperti cari perhatian bahwa memang ada yang tidak adil, ada satu pendidikan disepelekan. Kita berharap, dengan adanya perpres ini, ada keadilan," ucap Syaikhul. (lkw/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads