Kios Tak Tersedia, Penghuni Rusun Pesakih Sulap Unitnya Jadi Warung

Kios Tak Tersedia, Penghuni Rusun Pesakih Sulap Unitnya Jadi Warung

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 06 Sep 2017 19:52 WIB
Puluhan unit Rusun Pesakih dijadikan warung. (Arief Ikhsanudin/detikcom)
Jakarta - Puluhan unit di Rumah Susun (Rusun) Pesakih, Cengkareng, Jakarta Barat, dijadikan warung. Isi hunian berukuran 7x5 meter itu didominasi barang-barang dagangan.

Salah satu penghuni yang melakukan itu adalah Kiki di Blok B Nomor 216. Dia memanfaatkan unit hunian untuk berjualan sembako.

Dilihat dari luar, sudah tampak barang dagangan Kiki. Ada kerupuk yang tergantung di pintu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ruang tengah hunian dimanfaatkan untuk menyimpan etalase kaca penyimpan dagangan. Tembok bagian dalam pun dibuat rak agar dagangan rapi.

Puluhan unit Rusun Pesakih dijadikan warung.Puluhan unit Rusun Pesakih dijadikan warung. (Arief Ikhsanudin/detikcom)

Dagangan disimpan tidak hanya di ruang tengah. Satu dari dua kamar yang ada dia gunakan sebagai gudang penyimpanan dagangan.

"Ya mau gimana lagi. Belum ada tempat untuk berjualan," ucap Kiki kepada detikcom di unitnya, Rabu (6/9/2017).

Secara peraturan, unit hunian tidak boleh dijadikan tempat usaha. Namun, di setiap blok di Rusun Pesakih, banyak yang berdagang di unitnya.

"Di blok saya, Blok B, yang dagang sekitar 20 orang. Harusnya kan memang tidak boleh. Tapi belum tersedia kios dari pengelola, UPRS Tambora. Jadi gimana lagi, mereka kan jualan untuk bayar sewa. Kalau nunggak nanti disegel," ucap Ketua RT 10 RW 4 Duri Kosambi, Rover, di Rusun Pesakih.

Puluhan unit Rusun Pesakih dijadikan warung.Puluhan unit Rusun Pesakih dijadikan warung. (Arief Ikhsanudin/detikcom)

Di sekitar unit Kiki, ada beberapa penghuni lain yang menjadikan huniannya sebagai warung. Meski tidak terlalu besar, unit Nomor 215 dan 212 menjual beberapa dagangan dan makanan.

Rover mengatakan rencananya pemerintah daerah akan membuat semacam pasar di sekitar Masjid Hasyim Asy'ari, masjid kawasan Rusun Pesakih. Dia menyambut baik rencana itu jika memang terealisasi.

"Tadi ada dari Dinas UMKM yang mengecek lokasi. Ya saya bersyukur kalau misal disediakan kios-kios untuk warga rusun," ucap Rover.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas UMKM DKI Jakarta Irwandi mengakui rencana pembuatan tempat berdagang di dekat Masjid Hasyim Asy'ari. Namun bukan berbentuk pasar, melainkan semacam lokasi sementara (loksem).

"Bikin loksem. Tadinya udah ada RAB Dinas Perumahan. Karena bukan tupoksi Dinas Perumahan diserahkan ke saya," ucap Irwandi.

Puluhan unit Rusun Pesakih dijadikan warung.Puluhan unit Rusun Pesakih dijadikan warung. (Arief Ikhsanudin/detikcom)

Loksem akan ditempatkan persis di sebelah Masjid Raya Jakarta itu. Loksem akan dibangun menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

"Dari Mayora sudah ukur-ukur. Kalau mau, November sudah dikerjakan. Jadi tidak pake APBD. Jadi kalau CSR, November sudah tutup audit pembukuan, pekerjaan awal di Januari," ucap Irwandi.

Pemprov DKI menyediakan lahan seluas 500 meter persegi untuk dijadikan loksem. Sekitar 50 kios akan dibangun di tempat itu.

"Kita akan pakai 200 sampai 250 meter, sisanya parkir," ucap Irwandi.

Kios-kios yang dibangun dikhususkan untuk penghuni Rusun Pesakih. Hal ini sebagai upaya pemberdayaan masyarakat rusun.

"Iya, khusus untuk Rusun Pesakih supaya punya penghidupan yang bagus. Kemudian memberdayakan warga rusun supaya bisa bayar rusun. Kan banyak yang bilang, 'Wah pemerintah nggak ada upaya'," ucap Irwandi. (aik/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads