"Luka-luka itu nanti tunggu visum dari forensik," kata Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo di Denpasar, Bali, Rabu (6/9/2017).
Informasi yang dihimpun menyebutkan kedua jenazah dalam kondisi hangus terbakar. Namun hasil pemeriksaan luar dokter RSUP Sanglah terhadap jenazah pria menemukan adanya luka terbuka di leher diduga akibat benda tajam, luka tusuk di punggung, dan luka bakar 50-60 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang dari kasus itu kita menemukan adanya ceceran darah, tapi kita belum mendapatkan hasil dari forensik, yaitu visum. Apabila ada hasil visum, maka akan kami sampaikan," ujar Hadi.
Walau demikian, dugaan yang mengarah pada pembunuhan pun muncul. Penyelidik kini memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian hingga pemeriksaan terhadap 10 saksi.
"CCTV yang kita dapatkan minim sekali untuk memberikan jelas kejadian itu. Kalau pendobrakan pintu rumahnya karena warga melihat asap di lantai dua sehingga didobrak untuk padamkan api," ucap Hadi.
"Kita data barang-barangnya yang dimiliki korban dan kita minta keluarga korban di Jepang untuk datang. Ada 10 saksi yang sudah diperiksa. Kemudian, kami mendalami lagi penyebab kebakaran menggunakan apa," pungkasnya.
Hadi menduga, jika pembunuhan itu benar terjadi, pelaku kemungkinan besar orang dekat korban. Namun hal ini belum bisa dipastikan karena harus menunggu hasil visum.
"Kemungkinan dilakukan (dugaan pembunuhan) pada siang hari, di mana masyarakat sibuk beraktivitas. Saya kira (terduga pelaku) orang dekat juga, tapi masih tunggu hasil forensik, belum bisa disimpulkan dibunuh atau bagaimana," ungkap Hadi.
Misteri terbakarnya Nurio Matsuba (76) dan Hiroko Matsuba (73) terjadi di rumah mewah di Perumahan Puri Gading 2 Blok F1 No 6 Jimbaran, Badung, Bali, pada Senin (4/9) siang. Kedua jenazah ditemukan hangus di kamar tidur lantai dua dengan tumpukan kayu serta ceceran darah di lantai. (vid/rvk)