Politikus Partai Golkar Meutya Hafid mengatakan, idealnya, partailah yang mencari figur bakal caleg sebagai bentuk kaderisasi. Bukan justru membuka pendaftaran seperti yang dilakukan PSI.
"Sebetulnya kalau caleg itu, menurut saya, idealnya itu bukan orang mendaftar, tapi partai yang mencari karena itulah bentuk kaderisasi," ujar Meutya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, pimpinan Komisi I DPR itu mengatakan apa yang dilakukan PSI tidak salah. Menurut Meutya, setiap partai mempunyai sistem yang berbeda untuk mencari potensi terbaik.
"Ya sah-sah saja kalau mau buka pendaftaran dan lain-lain, tapi uji sesungguhnya tugas partai untuk mencari potensi-potensi di dalam partai untuk masuk ke politik," jelasnya.
Terkait dengan masuknya penyanyi Giring 'Nidji' mendaftar sebagai bakal caleg, menurut Meutya, itu menambah daftar artis yang terjun ke dunia politik. Mantan presenter TV ini pun menyambut baik kehadiran Giring di kancah politik dan menantikan kinerjanya.
![]() |
"Saya positif-positif sajalah kalau artis masuk (ke dunia politik). Yang penting kan kinerjanya. Justru kelebihannya politik itu terbuka sebisa mungkin semua perwakilan ada. Artis, dokter, profesional, wartawan, aktivis, dia seharusnya menjadi rumah dari berbagai warna," ucap Meutya.
Sebelumnya diberitakan, penyanyi beken Giring 'Nidji' terjun ke dunia politik dengan mendaftar jadi bakal caleg lewat PSI. Giring mengaku mendaftar sebagai caleg karena terinspirasi Presiden Joko Widodo. Jokowi dianggap Giring sebagai tokoh politik yang bersih dan bekerja keras.
"Pak Jokowi memberi teladan bahwa seorang pemimpin yang jujur, bersih, dan bekerja keras, meskipun tanpa latar belakang keterlibatan politik yang panjang, bisa membawa perubahan berarti bagi kesejahteraan masyarakat luas," tutur Giring, Rabu (6/9). (lkw/elz)