"Ya kelihatan kalau depan Emak ya baik awalnya. Tapi belakangan pernah juga depan Emak teriak-teriak minta cerai-cerai udah nggak dihargain Akbar, tapi Akbar nggak mau saking cintanya," kata Asiyah saat ditemui di Warakas 1 GG A No 11, Jakarta Utara, Selasa (5/9/2017).
Asiyah mengaku sudah sering menyarankan Akbar agar bercerai saja dengan Indria. Namun Akbar selalu beralasan sudah sakit-sakitan dan cinta kepada Indria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asiyah menyebut, saat pertama kali berkenalan, anaknya memang sedang berada di puncak kejayaan. Saat ini, ketika usaha anaknya jatuh, Indria masih kerap menuntut barang mewah dan berkata kasar jika permintaannya tak dituruti Akbar.
"Orang kenal pas Akbar masih kaya, punya tanah, mobil, duit. Pas udah susah, boro-boro dia rangkul, diinjek iya," keluh Asiyah.
Hati Asiyah ikut sakit melihat anaknya diperlakukan tak manusiawi oleh istri sendiri. Meski begitu, Asiyah mengaku terus menguatkan Akbar agar sabar.
"Ya Emak bilang, 'Kalau kamu demen (suka) ya banyak sabar ya'," ujarnya.
Meski begitu, Asiyah tak menyangka anaknya bisa berbuat nekat sampai membunuh Indria. Dia berharap anaknya bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Semoga anak Emak bertanggung jawab dengan apa yang diperbuat karena nggak nurut orang tua, itu akibatnya. Emak minta ini sesuai dengan hukum, nanti kan mungkin ada pertimbangan-pertimbangan," harap Asiyah.
Apabila benar Indria sering mengasari Akbar, perbuatan pembunuhan yang dilakukan Akbar tetap tak bisa dibenarkan. Apalagi polisi menyebut ada dugaan pembunuhan itu direncanakan. (ams/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini