"Kan masih ditangani kepolisian sekarang. Ranah pembunuhan itu pidana murni. Yang menangani bukan BNN, tapi kepolisian. Sekarang sedang ditangani. Pelaku sudah ditangkap, masih dikembangkan. Kita lihat nanti apa sih yang melatarbelakangi," kata Budi Waseso saat ditemui di Universitas Pakuan, Bogor, Selasa (5/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TKP pembunuhan (Farhan/detikcom) |
Pria yang biasa disapa Buwas itu menegaskan, secara prosedural pegawai yang bekerja di rehabilitasi BNN tidak dibekali senjata api. Menurutnya, hanya petugas di bagian penindakan-lah yang memiliki senjata lengkap.
"Kalau rehabilitasi tidak ada (tidak memiliki senjata). Kecuali penindakan, senjatanya lengkap. Nanti sedang kita dalami, nanti hasilnya tunggu saja, jangan buru-buru," tegas Buwas.
Seperti diketahui, Indria Kameswari, pegawai Balai Diklat Pusat Rehabilitasi BNN Lido tewas di tangan suaminya dengan cara ditembak setelah terlibat cekcok mulut di rumah kontrakannya di Perumahan River Valley, Cijeruk, Bogor, pada Jumat (1/9).
Hingga saat ini, senjata api yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa Indria belum juga ditemukan polisi karena disembunyikan oleh M Akbar, yang punya nama palsu Abdul Malik Azis, suami Indria, yang ditetapkan sebagai tersangka pelaku pembunuhan.
Sebelumnya, Siti Nuraini (43), kakak kandung nomor lima Akbar, yang ditemui di Mapolres Bogor pada Senin (4/9/2017) sempat menyebut Indria kerap memukuli Akbar. Bahkan Indria disebut Nuraini memiliki senjata api berdasarkan informasi dari Akbar. (rvk/rvk)












































TKP pembunuhan (Farhan/detikcom)