"Saya sampaikan bisa saja motifnya karena antipati terhadap Pemerintah Myanmar. Bisa karena motif lain. Kita berusaha tangkap (pelaku)" kata Tito di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2017).
Pelemparan molotov ke Kedubes Myamnar masih diselidiki. Namun pengungkapannya disebut Tito jauh lebih sulit dibanding mengungkap aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tito, pelemparan molotov di Kedubes Myanmar ini bukan kasus yang pertama. Pada kasus sebelumnya, pelaku dapat ditangkap sebelum beraksi.
"Dulu juga pernah lebih kurang empat tahun lalu rencana menggunakan bom. Tapi sudah tertangkap duluan di Benhil," tuturnya.
Kedubes Myanmar dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal pada Minggu (3/9). Tidak ada korban jika dalam peristiwa itu. (idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini