Kedubes Myanmar Dilempar Molotov, Kapolri: Bisa karena Antipati

Kedubes Myanmar Dilempar Molotov, Kapolri: Bisa karena Antipati

Audrey Santoso - detikNews
Selasa, 05 Sep 2017 12:11 WIB
Foto: Situasi di Kedutaan Besar Myanmar pascapelemparan molotov. (Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta - Polisi masih memastikan motif pelemparan molotov di Kedubes Myanmar. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut pelemparan itu bisa saja karena antipati ke Pemerintah Myanmar maupun motif lainnya.

"Saya sampaikan bisa saja motifnya karena antipati terhadap Pemerintah Myanmar. Bisa karena motif lain. Kita berusaha tangkap (pelaku)" kata Tito di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2017).

Pelemparan molotov ke Kedubes Myamnar masih diselidiki. Namun pengungkapannya disebut Tito jauh lebih sulit dibanding mengungkap aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Sebab) Kasus seperti Kampung melayu, bomnya meledak, orangnya ada, itu tinggal ambil sidik jarinya karena kita sudah pakai e-KTP jadi sudah tahu langsung rumahnya," ujarnya.


Menurut Tito, pelemparan molotov di Kedubes Myanmar ini bukan kasus yang pertama. Pada kasus sebelumnya, pelaku dapat ditangkap sebelum beraksi.

"Dulu juga pernah lebih kurang empat tahun lalu rencana menggunakan bom. Tapi sudah tertangkap duluan di Benhil," tuturnya.

Kedubes Myanmar dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal pada Minggu (3/9). Tidak ada korban jika dalam peristiwa itu. (idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads