"Soal 'klik' itu nyata. Ini kami dengar di Komisi III 'klik-klik' ini sudah lama sekali. Tapi baru terungkap di Pansus oleh Dirdik. Klik ini cukup mengkhawatirkan dan harus diakhiri," ujar Bamsoet di Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Senin (4/9/2017).
Ketua Komisi III DPR itu berharap tak ada lagi isu friksi serta 'geng' di lingkup internal KPK. "Karena ini adalah lembaga penegak hukum di dalamnya terjadi 'klik', di dalamnya terjadi ketidakkompakan. Kita tidak ingin hal itu terjadi pada KPK," ucap Bamsoet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bamsoet, yang juga anggota Pansus Angket KPK, menjelaskan Pansus akan mengeluarkan rekomendasi terkait temuan yang diungkap Aris. Salah satunya membentuk Dewan Pengawas di KPK.
"Ya kan kita mendorong KPK terbuka pada publik. Tidak seperti sekarang ini tertutup pada publik. Kita ingin KPK bekerja sama dengan kami, buka ke masyarakat, apa yang mereka hadapi."
Pansus Angket KPK berencana memanggil pihak yang 'berseberangan' dengan Aris. Pansus akan mengklarifikasi ucapan Aris.
"Memang setelah Dirdik harus diundang pula tidak hanya penyidik yang 'pro', tapi juga yang 'kontra', biar informasinya berimbang. Kita nggak adil juga hanya mengundang Aris atau kelompoknya. Kita juga mengundang kelompok yang dituding Aris itu," tuturnya. (dkp/jbr)











































