Jurus Wali Kota Semarang Rayu Pemuda agar Jadi Pemimpin

Jurus Wali Kota Semarang Rayu Pemuda agar Jadi Pemimpin

Niken Widya Yunita - detikNews
Senin, 04 Sep 2017 17:17 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pidato di depan mahasiswa (Dok. Pemkot Semarang)
Jakarta - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) menyerukan pemuda untuk menjadi pemimpin. Menurutnya pemuda memiliki keberanian sehingga bisa menjadi pemimpin.

"Teruslah bermimpi karena kamu adalah calon pemimpin!" seru Hendi dalam keterangan tertulis dari Pemkot Semarang, Senin (4/9/2017).

Hendi mengatakan itu di depan ribuan mahasiswa baru Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) yang mengikuti pembekalan dalam bentuk talkshow bertemakan 'Mewujudkan Mahasiswa Udinus yang cerdas, berkarakter dan berintegrasi dalam rangka Dinus Inside', di halaman gedung G Kampus Udinus Semarang, hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, lanjut Hendi, calon pemimpin tidak cukup hanya bermodalkan keberanian saja. Keberanian harus diasah dengan kemampuan yang ada.

Hendi lalu merujuk ada 4 golongan pemuda saat ini. Golongan pertama tidak peduli dan tidak pintar. Biasanya suka tawuran, balapan liar, pakai narkoba, dan pergaulan bebas. Sedangkan golongan kedua yakni anak yang pintar tapi tidak peduli.

"Yang penting nilai baik, kerja di luar negeri, dan tidak peduli ilmunya bisa berguna untuk Indonesia apa tidak," beber Hendi.

Golongan ketiga yakni tipe pemuda yang peduli tapi tidak pintar. Biasanya golongan tersebut melakukan provokasi di media sosial tanpa tahu kebenarannya. Golongan terakhir berisi anak pintar dan peduli yang aktif mencari solusi dari permasalahan yang ada.

"Nah sekarang tinggal kita yang menentukan akan dibawa ke mana keberanian yang kita miliki ini," ucap Hendi.

Hendi berharap para pemuda dapat memaknai berani, pintar, peduli dari upaya pembangunan kota Semarang. Pembangunan kota Semarang yang sebelumnya tidak maksimal membuat kota Semarang menjadi tertinggal.

"Untuk itu saya berupaya mengambil tantangan dengan menggerakkan 4 roda pembangunan yaitu sinergitas antara pemerintah, pengusaha, pewarta, dan masyarakat untuk meningkatkan pembangunan kota," sambungnya.

Di antaranya, lanjut Hendi, dengan mengubah wajah kota di tahun 2018. Caranya dengan menyediakan fasilitas transportasi yang baik, mengubah arah kebijakan menjadi pro masyarakat tidak mampu, menghilangkan perilaku koruptif dalam birokrasi, menyediakan modal usaha dengan bunga ringan melalui kredit wibawa, peningkatan fasilitas kesehatan dengan menyediakan ambulans gratis bagi masyarakat, dan membenahi 11 ribu rumah tidak layak huni.

Selain itu dia juga selalu mengupayakan membangun semangat kebersamaan, memimpin pembangunan gotong royong, serta meningkatkan sektor pariwisata dengan mengubah wajah kampung melalui program kampung tematik.

"Nyatanya berdasarkan indeks pariwisata Indonesia oleh Kementerian Pariwisata 2016, saat ini Kota Semarang menduduki peringkat 5. Ini merupakan kemajuan yang luar biasa," ujarnya.

Di akhir Hendi berpesan kepada para pemuda untuk berhati-hati dalam bertindak. Anak muda ibarat bola kristal yang sekali pecah meskipun diperbaiki pasti akan terus berbekas.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Udinus Edi Noersasongko menyerahkan 102 buah bak sampah, 306 tong sampah yang diperuntukkan bagi Kelurahan Pindrikan Kidul dan juga 3.573 bibit mangrove dan cemara laut sesuai jumlah mahasiswa baru Udinus dan diterima oleh Hendi. Rencananya bibit mangrove dan cemara laut tersebut akan ditanam guna menanggulangi abrasi di Mangunharjo, Tugu.

Optimistis Semarang Bebas Rob Banjir Tahun Depan

Hendi yakin Kota Semarang akan bebas rob banjir pada 2018. Pernyataan ini ia katakan usai meninjau kegiatan penanggulangan rob dan banjir di wilayah timur Kota Semarang.

Wilayah yang ditinjau pada Minggu (3/9/2017) adalah pembangunan kolam retensi Kaligawe dan pemasangan sheet pile di Sungai Tenggang. Pemasangan sheet pile adalah salah satu upaya menormalisasikan sungai Tenggang.

Skemanya, aliran air dari sungai Tenggang sebagian akan dialirkan ke kolam retensi dan sebagian lagi akan dialirkan ke Banjir Kanal Timur. Direncanakan skema ini berjalan pada akhir 2017. Untuk tahap awal masih menggunakan bantuan pompa portable sambil menunggu pengadaan pompa utama pada Februari 2018.

Hendi mengungkapkan progres pembangunan hingga kini sebenarnya sudah dapat menanggulangi rob. Namun untuk memaksimalkan penanggulangan banjir, harus menunggu hingga seluruh proyek penanggulangan rob banjir di wilayah timur Semarang selesai.

"Kalau yang rob sudah bisa kita atasi. Sedangkan untuk hujan kita masih menunggu seluruh proyek selesai," ujarnya dalam keterangan rilis.

Sementara untuk kolam retensi Kaligawe, selain dibangun untuk menanggulangi rob dan banjir di wilayah timur Semarang, juga akan digunakan sebagai ruang terbuka untuk masyarakat beraktivitas.

"Nanti di kolam retensi ini juga akan dibangun taman dan jogging track untuk aktivitas warga," tambahnya.


(nwy/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads