Walau gaji bulanannya kecil, para guru di Sekolah Luar Biasa Sekar Meranti, Kecamatan Rangsang Barat, Kab Kepulauan Meranti Riau, ikhlas dan semangat untuk mengajar siswa berkebutuhan khusus. Sekolah ini memiliki 29 siswa dari tingkatan SD, SMP dan SMA.
BACA JUGA: Perjuangan Kepsek Jemput Siswa SLB Pakai Gerobak di Pelosok Riau
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jerih payah itu rasanya tidak sebanding dengan honor yang diterima para gurunya. Ada 6 orang tenaga pendidikan di sana, termasuk kepala sekolah, Syafrizal.
![]() |
Lantas dari manakah gaji itu mereka dapat? Syafrizal yang masih lajang ini menyebutkan, gaji itu merupakan potongan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima dari pemerintah pusat.
BACA JUGA: Keluar Duit Sendiri Demi Jemput Siswa Pakai Gerobak di Pelosok Riau
"Ada aturan yang memperbolehkan dana BOS bisa diambil untuk guru sebesar 15 persen saja. Dari potongan itulah, kami 6 tenaga pengajar dapat gaji Rp 97 ribu itu," kata Syafrizal.
Sebenarnya untuk menutupi kekurangan gaji itu, Syahrizal sudah pernah mencoba untuk menarik uang sekolah. Setiap siswa dipatok uang Rp 15 ribu per bulan.
"Pernah kami minta wali murid untuk bayar uang sekolah Rp 15 ribu sebulan. Tapi, sejak itu seluruh murid malah diberhentikan orangtuanya," kata Syafrizal.
BACA JUGA: Kasihan, Siswa di Pelosok Riau Terpaksa Sekolah 3 Hari Sekali
Mengetahui hal itu, Syafrizal pun lantas mengambil kebijakan seluruh murid bebas dari beban biaya sekolah. Begitu pun tidak serta merta para wali murid mau menyekolahkan anaknya.
"Walau tak dipungut biaya, para orangtua masih enggan mengantarkan anaknya ke sekolah. Karena itulah, akhirnya kami tenaga pendidik yang menjemput para murid ke rumahnya masing-masing," kata Syafrizal. (fay/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini