Jubir Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif mengatakan, aksi ini diinisiasi oleh LPI. Rencananya, aksi ini akan menggandeng elemen ormas lain seperti Presidium Aksi 212 hingga Forum Umat Islam (FUI).
"Aksi tanggal 6 itu Laskar Pembela Islam yang menjadi inisiator. Kemudian, kerja sama menggandeng elemen lain seperti 212, FUI, GMJ, dan lain-lain. Hari ini Insyaallah keluar keputusannya yang bergabung siapa saja. Yang jelas, penanggungjawabnya dari LPI," ujar Slamet kepada detikcom, Senin (4/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pukul 13.00 WIB kita kumpul di HI, longmarch ke Kedubes Myanmar, lalu ke Kemlu," ucap Slamet.
Aksi ini menuntut hubungan diplomasi Indonesia dengan Myanmar dihentikan sementara. Selain itu, akan ada pernyataan sikap dari peserta aksi pada hari Rabu nanti.
"Nanti akan keluar pernyataan sikapnya pada hari Rabu soal berapa tuntutan sikap, kita sedang godok dengan elemen lain yang terlibat. Yang jelas, salah satunya hubungan diplomatis dengan Myanmar diputus sementara, kalau perlu usir Dubesnya, dan ada juga penyampaian pasukan Garuda ke sana," tutur Slamet.
Slamet belum bisa memastikan apakah ada pesan khusus dari Habib Rizieq Syihab soal krisis Rohingya. Alasannya, Habib Rizieq masih menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
"Belum tahu karena lagi haji dan belum selesai dan nggak bisa diganggu. Mungkin kalau sudah selesai, Insyaallah hari Rabu kita berharap ada rekaman suara dari sana," imbuh Slamet. (dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini