Jakarta - Hasrat untuk memimpin Partai Demokrat (PD) rupanya sudah lumayan lama terbersit dalam diri Hayono Isman. Presiden SBY pun mempersilakan mantan Menpora era Soeharto ini.Hayono menyatakan siap mencalonkan diri sebagai ketua umum PD yang akan ditetapkan pada Kongres I PD di Bali, 20-23 Mei 2005. Namun deklarasinya baru akan dilakukan secara resmi pada 18 Mei 2005 di Surabaya.Menpora pada Kabinet Pembangunan VI periode 1993-1998 ini mengaku telah mempersiapkan diri untuk menjadi ketua umum PD sejak Oktober 2004."Pada saat SBY sedang menggodok kabinetnya di Cikeas, saya telah melayangkan surat kepada beliau, yang isinya menyatakan niatan saya untuk menjadi ketua umum. Beliau mempersilakan saya ikut mencalonkan diri," ungkap Hayono.Pernyataan itu disampaikan dia dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta Golf Club, Jalan Rawamangun Muka No.1, Jakarta Timur, Minggu (15/5/2005).Setelah dipersilakan SBY, Hayono pun mengadakan kunjungan ke semua DPD dan DPC PD. Namun dia tidak mau langkah itu disebut sebagai kampanye. "Kita bersilaturahmi saja, dan dari situ saya telah mendengarkan asiprasi kawan-kawan di daerah," ujarnya.Meski berkirim surat ke SBY, Hayono menegaskan dirinya tidak meminta restu kepada siapa pun. Mengenai modal politiknya, dengan mantap dia mengatakan kalau modalnya adalah kemampuannya sendiri."Klaim mengklaim dukungan hanya akan menimbulkan perpecahan dan membuat situasi menjadi panas. Kalau ditanya apakah saya sudah dapat dukungan, ya, saya belum dapat. Tapi saya akan mencari dukungan di kongres," tukasnya dengan nada penuh percaya diri.Hayono juga optimis tidak akan terjegal dengan adanya Rancangan Tata Tertib Kongres PD yang menyatakan bahwa calon ketua umum harus pernah menjadi pengurus partai minimal satu tahun.Dia berharap peserta kongres dapat melihat kalau rancangan tatib tersebut bertentangan dengan AD/ART PD yang menyatakan, PD membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa pun untuk berpartisipasi di dalam PD tanpa diskriminasi. "Saya optimis peserta kongres dapat melihat hal itu," ujarnya.Hayono juga menyatakan komitmennya untuk tidak "
ngiler" dengan jabatan presiden maupun wakil presiden jika nanti terpilih sebagai ketua umum PD. "Saya akan memfokuskan diri 100 persen pada partai. Saya tidak mempunyai ambisi untuk menjadi presiden ataupun wakil presiden," tandasnya.Rival Hayono dalam pertarungan memperebutkan kursi ketua umum PD cukup banyak dan beberapa di antaranya lumayan berat. Beberapa di antaranya sudah resmi mencalonkan diri, namun ada juga yang baru disebut-sebut akan mencalonkan diri.Mereka antara lain Menneg PAN Taufik Effendi, Mendagri M Ma'ruf, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Ketua DPP PD Sys NS, Ketua Umum PD Subur Budhisantoso, Wasekjen PD Hadi Utomo, Ketua DPP PD Achmad Mubarok, dan Ketua FPD DPR Suhartono, dan Ketua Bappilu PD Suratno.Hayono resmi masuk PD pada tahun 2003. Dia juga menjadi salah satu tim sukses SBY saat Pemilihan Presiden. Pernah menjadi fungsionaris Partai Golkar, pada tahun 1999 Hayono bersama beberapa tokoh lain mendirikan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP). Dia menjabat sebagai Sekjen PKP pada tahun 1999-2000.
(sss/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini