Dilansir dari AFP, Sabtu (2/9/2017) Erdogan mengatakan hal tersebut dalam pidatonya saat perayaan Idul Adha di Istanbul. Ia mengatakan pemerintah Myanmar sengaja menutup mata terhadap kekerasan yang terjadi di sana.
"Ada genosida di sana. Mereka yang membiarkan genosida dijalankan di bawah demokrasi, itu adalah kolaborasi," ujar Erdogan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayoritas dari mereka adalah muslim Rohingya. Sekitar 400 orang tewas dalam kekerasan yang diterimanya.
Sekitar 20 ribu orang Rohingya saat ini berada di perbatasan Bangladesh, dan ditutup aksesnya untuk memasuki negara Asia Selatan. Ada pula yang putus asa dan melakukan tindakan nekat, yaitu menyeberangi Naf, sebuah sungai perbatasan.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu telah berbicara kepada pemerintah Bangladesh untuk membuka akses bagi Rohingya. Namun, menurutnya, pihak Bangladesh telah menampung 400 ribu orang Rohingya dan tidak menginginkan lebih.
"Kami telah meminta Organisasi Kerja Sama Islam. Kami akan menyelenggarakan pertemuan puncak tahun ini. Kita harus menemukan solusi untuk masalah ini," ucap Mevlut. (lkw/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini