"Jadi begini, pemecatan itu dilakukan setelah melewati proses agak panjang. Saya kira tidak ada (perpecahan). Ini hanya satu dua (oknum), tidak ada perpecahan, semua solid," kata Idrus di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Jumat (1/9/2017).
(Baca juga: Pecat Doli Kurnia, Golkar: Dia Punya Hak Pembelaan)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita telah memberikan teguran tetapi yang bersangkutan tidak mengindahkan bahkan besoknya masih tetap melakukan demo di MK (Mahkamah Konstitusi), demo di KY (Komisi Yudisial) bahkan demo di KPK. Maka setelah itu semua aspirasi yang ada dari dewan kehormatan, dewan pembina, dan dewan pakar bahwa tidak bisa kita biarkan kader-kader yang tidak lagi memperhatikan sistem dan aturan-aturan partai," tambah Idrus.
Idrus menyebutkan pemecatan Doli sudah mengikuti prosedur yang berlaku. Golkar memberikan hak pembelaan terhadap Doli.
"Niat yang baik untuk memajukan partai ini harus dilakukan dengan cara-cara yang baik yaitu melalui mekanisme organisasi yang sudah diatur oleh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kita," tutur Idrus.
Sebelumnya, Doli mengaku sama sekali belum menerima pemberitahuan resmi soal pemecatan itu. Ia berjanji akan melakukan perlawanan.
(Baca juga: Dipecat Golkar, Doli Ahmad: Saya akan Lawan!)
"Saya akan lawan! Saya merasa ini bentuk kesewenang-wenangan partai, bukan milik satu-dua orang dan ini hak asasi saya. Saya masuk ke partai tidak bayar, tidak tes, saya masuk partai ini atas dasar kesadaran saya pribadi," kata Doli saat berbincang dengan detikcom, Rabu (30/8). (dkp/elz)