"Pada 30 Agustus telah ditangkap 1 orang atas nama MAH di wilayah Pekanbaru, Riau. Keterlibatan yang bersangkutan ini adalah sebagai founder Saracen. Founder atau pendiri atau yang membuat kelompok Saracen ini dalam media sosial. Yang bersangkutan juga yang mengganti web Saracennews.com menjadi NKRI Harga Mati," ujar Kabag Penum Div Humas Polri Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (31/8/2017).
Polisi melihat MAH memiliki kemampuan mengganti nama grup Saracen. Polisi sengaja membiarkan grup Saracen di internet setelah penangkapan anggota sindikat Saracen lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penyelidikan sementara menunjukkan MAH pernah bertemu dengan Jasriadi di Jakarta dan berdiskusi. Keduanya kemudian membuat proposal untuk menawarkan pekerjaan kepada Saracen. Polisi juga tengah menganalisis rekening sindikat Saracen, bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Saat ini sudah ada 14 rekening yang kita minta pada PPATK, yang tentu kami ingin sesegera mungkin mendapatkan data analisis. Supaya lebih cepat kami mengurai dan supaya lebih cepat kami mendapatkan data yang didukung oleh fakta-fakta hukum dari analisis aliran dana tersebut," imbuhnya.
"Setelah mendapatkan analisis ini dari PPATK, kami akan menggali dan mendapatkan data-data tambahan yang kemudian harus kami ambil data-data yang update tersebut untuk kami bandingkan dengan fakta hukum lainnya," tambahnya. (nvl/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini