"Kami mengimbau masyarakat pengguna medsos tidak mengambil sikap dari data di medsos," kata Jimmy di kantor Pusat Kegiatan ICMI, Jalan Proklamasi No 53, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).
Jimmy mengingatkan agar tidak membenci atau menyukai seseorang berdasarkan data medsos. Sebab, lanjut Jimmy, data yang berseliweran itu tidak bisa dipertanggungjawabkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jimmy juga mendesak polisi mengusut tuntas kasus ini, termasuk mengungkap siapa pemesan jasa Saracen. "Usut tuntas, jangan pandang bulu," ucapnya.
Sebelumnya, polisi menyebut grup penyebar isu SARA di media sosial, Saracen, punya motif ekonomi. Untuk para pengorder isu SARA, polisi menyebut mereka punya motif politik.
"Jadi, kalau masalah motif politik, itu kan tentu saja orang yang memesan. Nah, motif ekonomi adalah para pelaku, motif politikkah, motif ekonomikah, motif sosial, macam-macam," ujar Analis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divisi Humas Polri Kombes Pudjo Sulistyo dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8). (idh/idh)











































