Pantauan detikcom di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, puluhan jemaah terlihat membongkar tumpukan amplop cokelat berisi paspor yang dikelompokkan per koordinator. Seorang jemaah asal Jakarta, Andri, merasa sangat kesulitan menemukan paspor miliknya karena isi amplop tidak sesuai dengan data yang tertulis di amplop.
Puluhan jemaah korban First Travel mencari paspor masing-masing. (Parastiti Kharisma Putri/detikcom) |
"Susah (mencarinya). Acak-acakan. Sudah per agen tapi sudah dibuka-bukain amplopnya, jadi sudah nggak sesuai dengan isi amplopnya," ungkap Andri di Auditorium Bareskrim Polri, gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paspor tersebut ditempatkan dalam amplop cokelat. Meski sudah dikelompokkan, beberapa paspor tak sesuai dengan pengelompokannya. (Parastiti Kharisma Putri/detikcom) |
"Ekspektasi saya pas datang ke sini paspor saya langsung dikasih sama Bareskrim," tambah Andri.
Andri, yang hendak pergi umrah bersama sejumlah staf dari sekolahnya, perlu mencari 64 paspor. Tapi Andri baru berhasil mendapatkan sebelas paspor, termasuk paspor miliknya.
Paspor juga disimpan di kontainer plastik berwarna putih bening. (Parastiti Kharisma Putri/detikcom) |
"Baru nemu sebelas, nih dari 64. Saya berangkat bareng sama orang sekolahan, totalnya ada 64 orang," ujar Andri, yang datang bertiga ke lokasi. (jbr/jbr)












































Puluhan jemaah korban First Travel mencari paspor masing-masing. (Parastiti Kharisma Putri/detikcom)
Paspor tersebut ditempatkan dalam amplop cokelat. Meski sudah dikelompokkan, beberapa paspor tak sesuai dengan pengelompokannya. (Parastiti Kharisma Putri/detikcom)
Paspor juga disimpan di kontainer plastik berwarna putih bening. (Parastiti Kharisma Putri/detikcom)