Dari penjelasan Dinsos DKI Jakarta, bocah yang bernama lengkap Aditia April Setiawan itu tinggal bersama kakek dan neneknya. Sedangkan keberadaan sang ayah tidak diketahui dan ibunya bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW).
"Ayahnya pergi tidak tahu rimbanya. Ibunya bekerja sebagai TKW. Sesekali kabarnya ada mengirimkan uang juga untuk anaknya. Sehari-hari Adit tinggal bersama kakek dan neneknya," jelas Dinsos DKI dalam posting-an di Facebook, Rabu (30/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Mereka bukanlah dari keluarga susah atau miskin, bangunan rumahnya pun tergolong lumayan bagus dibanding dengan rumah tetangga kanan-kirinya. Kakeknya sebagai nelayan masih segar dan punya usaha bagan. Sedangkan neneknya, menurut keterangan warga, punya usaha meminjamkan uang kepada warga yang membutuhkan," tulis Dinsos DKI dalam posting-an.
Selain itu, uang hasil berjualan es digunakan Adit untuk bermain di warnet. Berbeda jauh dengan yang diceritakan, yakni untuk membantu kakek dan neneknya.
"Padahal si Adit ini kalau dagangannya belum habis dia bagi-bagikan kepada teman-temannya dan dia sendiri bermain warnet sampai menjelang pagi karena dia mendapatkan uang banyak dari orang-orang yang kasihan melihat dirinya. Hal ini banyak warga yang melihat," jelas Dinsos DKI.
Pihak Dinsos juga mengimbau masyarakat tidak percaya begitu saja terhadap kabar-kabar yang beredar di media sosial. Perlu dilakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap kabar tersebut.
"Janganlah mudah percaya atas pemberitaan yang terkadang hanya sensasi belaka. Jika ingin tahu apa yang sesungguhnya terjadi, seharusnya pemerintah membentuk semacam tim investigasi, datang dan bertanya langsung dengan para tetangga sekitar," imbau Dinsos.
Sebelumnya, kisah Adit yang berjualan es di Cilincing, Jakarta Utara, menjadi viral di media sosial. Dalam posting-an yang beredar, terlihat Adit menjajakan es menggunakan sepeda. Berikut ini isi posting-an tersebut:
"Namanya Adit usia 13 th, dia sudh tidak mempunyai ibu dan ayah. Tinggal bersama nenek dan 1 adiknya, di usia 13 dia sudah menjdi tulang punggung keluarga dengan menjual es yang harganya Rp 1.000. Adit biasa mangkal di samping indomaret Jl. Kesatrian no 12 Cilincing, Jakut. Dia mangkal dari pagi sampai malam." (nkn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini