Menguak Misteri Aliran Uang Jemaah di First Travel

Menguak Misteri Aliran Uang Jemaah di First Travel

Dewi Irmasari - detikNews
Rabu, 30 Agu 2017 07:20 WIB
Kantor First Travel. Foto: Parastiti Kharisma Putri/ detikcom
Jakarta - Polisi tidak percaya begitu saja dengan temuan uang di buku tabungan bos First Travel, pasangan suami istri Aniessa Hasibuan dan Andhika Surachman yang hanya Rp 5 juta. Untuk menelusuri jejak aliran uang dari 34 ribu jemaah dengan total Rp 550 miliar yang dihabiskan pasutri itu, polisi menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Pemerintah.



Polisi bekerja sama dengan PPATK di bidang perbankan untuk mencari aliran uang yang digunakan oleh bos First Travel. Sementara itu, kepolisian fokus mencari aset-aset yang dimiliki First Travel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: PPATK: 50 Rekening Bos First Travel Ditutup, Isinya Rp 7 Miliar

"Kami masih tracing asset. Kemudian dengan masalah perbankan, kami bekerja sama dengan PPATK untuk mencari di mana uang-uang yang sudah dihimpun itu karena dari buku tabungan yang kami dapat hanya Rp 5 juta," kata Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Irjen Ari Dono Sukmanto di acara Workshop Polri dan Imparsial di Hotel Grand Sahid, Sudirman, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Sementara itu, PPATK melaporkan data pelacakan aliran dana jemaah First Travel ke Bareskrim. PPATK menyebut ada indikasi aliran dana First Travel yang masuk ke rekening pribadi tersangka.

"Untuk bisnisnya, dia memberangkatkan umrah ya ada, yang pribadi juga ada. Kita berikan gambaran apa yang diminta oleh kawan-kawan penyidik," kata Direktur Kerja Sama dan Humas PPATK Brigjen Firman Shantya Budi di Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (28/8).

Baca juga: Ada 7 Asuransi Milik Bos First Travel Selain Duit Rp 7 M

PPATK memblokir 50 rekening bos First Travel. Total duit di seluruh rekening itu mencapai Rp 7 miliar.

"Sisa dananya ada dari rekening-rekeningnya. Kita sudah menutup 50 rekening yang di dalamnya terdapat dana Rp 7 miliar," ujar Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin di kantornya, Jalan H. Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (29/8).

Baca juga: Selain Duit Rp 7 M, PPATK Lacak Duit First Travel di NY Fashion Week

Badar menyebut transaksi pada rekening itu hingga ke luar negeri. Namun, Badar enggan merinci identitas pemilik 50 rekening itu karena sudah diserahkan kepada Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri.

"Transaksi keluar negeri ada. Tapi itu nanti itu ditelusuri apakah sisa dananya masih ada. Kalau dia beli aset-asetnya masih ada, itu nanti tindak selanjutnya yang akan ditempuh oleh penyidik," sambung Badar.

PPATK bahkan melacak aliran dana bos First Travel dari total Rp 7 miliar dari 50 rekening salah satunya digunakan Aniessa Hasibuan saat tampil di New York Fashion Week.

"Iya ada (aliran dana ke luar negeri) satu ke New York gitu ya. Ya yang ada hubungannya dengan fashion-nya," ujar Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin kepada wartawan di kantornya, Jalan H Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (29/8).

Selain digunakan untuk fashion show, terlacak juga aliran dana terkait pembelian aset restoran di Inggris. Tapi berapa nominal uang yang digunakan, Badar tidak menyebutkan.

"Kalau transaksi ada. Artinya ya yang tercatat dalam transaksi ada dana untuk membeli aset itu," sambungnya.

Baca juga: Pengacara Minta Duit Rp 7 M First Travel Dikembalikan ke Jemaah

Badar kemudian mendatangi kantor Menko Polhukam Wiranto untuk membahas dana jemaah First Travel. Wiranto menyebut pemerintah tidak tutup mata atas kasus First Travel.

"Pemerintah tidak menutup mata tentang masalah ini, kita mencoba untuk mengamankan konsumen atau publik dari perilaku-perilaku perusahaan yang nyata-nyata merugikan kepentingan masyarakat," kata Wiranto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2017).

Dari hitung-hitungan penyidik atas bisnis First Travel, perusahaan milik Andika itu tak memiliki untung sama sekali karena murahnya harga paket umrah yang ditawarkan menutup peluang untung. First Travel hanya memegang uang yang disetorkan calon jemaah.

"Dari hitung-hitungan dalam penyidikan, First Travel tidak ada keuntungan sama sekali, karena yang ada pemakaian anggaran yang disetorkan oleh jemaahnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Brigjen Rikwanto dalam jumpa pers di gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca juga: Polisi: First Travel Tak Ada Keuntungan Sama Sekali

Tentu saja aliran uang di First Travel ini menjadi misteri karena bisa menguap begitu saja. Aktivitas yang terdeteksi antara lain dana keluar untuk memberangkatkan 14 ribu jemaah umrah. Selain itu ada dana yang keluar untuk asuransi dan dana keluar untuk hal lainnya yang nominalnya tidak disebutkan Polri.

Ada juga transaksi dana keluar untuk membeli properti seperti rumah, kantor dan mobil dan dana yang keluar untuk pagelaran fashion show di New York yang diikuti Anniesa Hasibuan termasuk investasi restoran di London, Inggris. Namun polisi belum mengumumkan hasil hitungan akhir terhadap rekening-rekening itu.

Dalam kasus ini, penyidik Bareskrim menetapkan tiga tersangka kasus dugaan penipuan perjalanan umrah First Travel. Ketiganya adalah Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Hasibuan, serta Siti Nuraida alias Kiki Hasibuan. (irm/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads