Hal itu lantaran akun @MustofaNahra mengiming-imingi follower dengan pekerjaan dan gaji. Mereka dihubungi melalui direct message (DM). Setelah itu, mereka diminta mengirim KTP hingga CV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku sengaja menggunakan isu Perekrutan Cyber Army Muhammadiyah, sebagai alasan perekrutan Buzzer Muhammadiyah," imbuhnya.
Setelah akun e-mail-nya dicuri, Mustofa mengatakan telah membuat akun Twitter baru, yakni @NetizenTofa. Dia mengungkapkan pihak yang mencuri akun e-mail-nya itu juga turut mengunggah identitas miliknya yang lain, seperti KTP hingga kartu keluarga (KK).
"FB, IG, maupun Twitter sepertinya pencurinya pihak yang sama indikasinya. Kemarin, akun @MustofaNahra membongkar ID card saya sendiri. Di mana ID card saya memang saya simpan di e-mail. KTP dan KK yang di-posting akun curian tersebut sudah expired, kedaluwarsa," jelasnya.
Mustofa juga membantah dirinya terlibat dengan Saracen karena ramainya tweet @MustofaNahra tentang kelompok tersebut.
"Nggak tahu sama sekali. Tapi akun @MustofaNahra menggiring opini seolah saya orang Saracen," katanya. (nkn/tor)