Pantauan detikcom, Senin (28/8/2017), sungai atau kali di kawasan Sunter, Jakarta Utara terlihat bersih dari sampah. Tidak tampak sampah-sampah plastik maupun limbah rumah tangga yang mengapung di sepanjang sungai.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ya rutin dari pagi kami bersihin. Paling nggak, biar nggak ada sampah limbah rumah tangganya. Kalau sampah daun pasti jatuh terus," kata petugas PPSU, Arif, di Jl Sunter Jaya, Jakarta Utara.
![]() |
Meski rutin dibersihkan, air sungai di Sunter berwarna hijau kehitaman. Hal ini dikarenakan air yang sudah lama tercampur dengan limbah-limbah rumah tangga dan mengendap di dasar kali. "Ya airnya memang begini kan campur limbah sama air dari laut warnanya ya begini. Mungkin kalau bersih warna hijau di sekitar danau bagus di sana. Kalau di sini rutin di bersihkan saja biar alirannya lancar," jelasnya.
Di beberapa titik, kali di Sunter tampak asri. Banyak pepohonan dan tanaman hias yang tertata rapi di sepanjang sungai seperti di Jl Taman Sunter Indah. Tak ada sampah plastik di sana, hanya sampah dedaunan dari pohon-pohon rindang di sekitarnya.
Warga sekitar di Danau Sunter Selatan Jupri (30) mengakui kondisi sungai dan aliran kali jauh lebih baik dari sebelumnya. Menurutnya, kali hingga Danau Sunter lebih bersih dan enak dipandang mata.
"Sekarang jauh lebih bersih. Kalau pun airnya masih hitam tapi nggak bau kayak tumpukan sampah. Kalau pagi di Danau Sunter itu enak bagus dilihatnya sekarang," kata Jupri.
![]() |
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebelumnya menerima surat dari Gubernur Bangkok Pol Gen Aswin Kwanmuang yang ingin belajar membersihkan sungai di Jakarta. Menurut Djarot, dirinya juga diundang untuk mengunjungi Bangkok.
"Mereka (Gubernur Bangkok) ke sini juga kok. Mereka mau belajar. Jadi kami belajar, mereka juga belajar. Cuma di sana kalau kami lihat di sana sungai sudah dijadikan alat transportasi. Kami yang belum makanya kami saling belajar. Dia ke sini untuk belajar bersihkan sungai-sungai. Kami ke sana untuk melakukan gimana sungai-sungai yang sudah bersih itu pada musim tertentu bisa digunakan untuk alat transportasi dan pasar terapung. Mereka pasar apungnya bagus ya jadi kami saling belajar," kata Djarot di gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8). (aan/dha)