Cerita Wanita Tangguh di Jalan Raya, ke Tanah Suci & Cita-cita S2

Cerita Wanita Tangguh di Jalan Raya, ke Tanah Suci & Cita-cita S2

Mustiana Lestari - detikNews
Senin, 28 Agu 2017 11:00 WIB
Foto: Wanita driver GO-JEK (Mustiana Lestari/detikcom)
Jakarta - Pergi ke Tanah Suci Mekah dan Madinah menjadi dambaan setiap umat Islam. Mimpi ini juga yang mengikuti deru motor para driver-driver ojek online seperti Hasanah (29).

Driver yang sudah bergabung sejak 2015 ini ingin pergi ke Tanah Suci seperti ayahnya. Ditambah lagi dia merasa mempunyai kewajiban mendampingi sang bunda yang saat itu juga hendak umrah.

Alhasil demi mimpinya tersebut sekaligus menemani ibunya, Hasanah menggeber motornya dari pagi buta sama malam hari.

"Dari hasil GO-JEK saya bisa menemani ibu umrah karena saya nggak tega kalau ibu saya sendiri. Saat itu saya bilang ibu tunggu saya. Alhamdulillah saya dapat umrah," katanya kepada detikcom, di kantor GO-JEK, Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2017).

Driver GO-JEK bernama Hasanah Driver GO-JEK bernama Hasanah Foto: Wanita driver gojek (Mustiana Lestari/detikcom)

Menariknya, biaya umrah tersebut dipenuhi hanya dalam waktu 3 bulan saja. Bahkan dia mendaftar umrah VIP dengan biaya Rp 25 juta selama 9 hari.

"Saya bilang tungguin saya tiga bulan saja. Ibu kaget saya dapat Rp 25 juta dalam tiga bulan. Ya namanya kalau kita ulet dan rajin. Saya berangkat azan subuh sampai pukul 20.00 WIB. Saya bersyukur dari GO-JEK impian saya terwujud," tuturnya senang.

Pengalaman inspiratif ini juga tengah diikuti Lucky Widyawati (28). Sama halnya dengan Hasanah, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka ini tengah merajut mimpi pergi ke Tanah Suci.

"Karena banyak kisah inspiratif itu aku merasa bisa makanya aku minta restu orangtua dan Bismillah," terang Lucky yang juga pengajar SD ini.

Driver GO-JEK Lucky Driver GO-JEK bernama Lucky (Mustiana Lestari/detikcom)


Bukan hanya umrah, Lucky juga tengah mengumpulkan biaya untuk S2. Dia mengaku sampai saat ini uang yang terkumpul baru 30 persen dari biaya umrah.

"Aku pengen banget umrah makanya daftar GO-JEK. Jadi setiap kali aku malas narik aku bayangin kalau aku pengen umrah dan S2 trus jadi semangat lagi," ucapnya.

Selama ini dari GO-JEK Lucky membiayai sekolahnya sendiri, membelikan beragam makanan, dan uang untuk orang tuanya.

"Dari GO-JEK saya lebih menghargai orang lain yang hidup di jalanan dan susahnya para pejuang pencari nafkah," imbuhnya haru.

Keharuan yang sama juga dirasakan driver wanita Pipit Pitriasih (30). Dia yang merupakan single parent dengan tiga orang anak ini mengaku perekonomiannya terbantu berkat GO-JEK.

"Yang saya rasakan kehidupan saya semakin membaik. Beli kebutuhan terpenuhi mau makan apa bisa kebeli. Karena saya ingin lakuin apapun untuk anak saya," jelas Pipit yang bergabung ke GO-JEK sejak 2015.

Driver GO-JEK bernama PipitDriver GO-JEK bernama Pipit (Mustiana Lestari/detikcom)

Menurut Pipit tak mudah mencari nafkah di jalanan yang dinilai penuh risiko. Ditambah dia harus sering meninggalkan buah hatinya.

"Tapi mereka ngerti saya bilang mama cari uang dulu, mama kerja begini jangan bikin kecewa mama. Dulu saya jualan doang di event tertentu dan itu nggak tiap hari jadi penghasilan nggak tentu. Dari GO-JEK saya bisa cukupi anak-anak saya, bisa bantu adik sekolah di kampung, bisa bantu keluarga yang lain. Semua tercukupi," ucapnya senang.

Sebagai ungkapan syukur, dia bersama rekan GO-JEK lain yang tergabung dalam Belalang Ijo berbagi santunan. "Saya sama teman-teman sudah 3 tahun bikin acara santunan untuk anak-anak driver yang meninggal karena kecelakaan atau sakit," tutur dia.

Baginya cara seperti ini akan jauh meringankan beban para driver GO-JEK yang terkenal kompak dan punya rasa solidaritas tinggi.

"Pengaruh GO-JEK besar banget dari segi ekonomi ada perubahan, pengalaman bertambah banyak, teman tambah banyak, yang pasti menuju yang lebih baik," tutupnya bijak.

(ega/nwy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.