Pawai ini diikuti ratusan orang yang mengenakan pakaian adat dan kain-kain dari berbagai daerah di Indonesia. Pawai dimulai sekitar pukul 08.00 WIB di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Minggu (27/8/2017).
Beberapa peserta perempuan juga terlihat membawa spanduk bertuliskan 'Melestarikan Kain Merawat Pengetahuan Perempuan', 'Selamatkan Hutan Selamatkan Kain'. Tidak hanya itu, pawai ini menggelar tarian adat sepanjang jalan MH Thamrin hingga menuju Museum Nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Parade Nusantara ini bertujuan untuk mengingatkan ada masalah besar yang dihadapi masyarakat-masyarakat adat, khsusunya pada kain adat.
"Bahan-bahan untuk mendapatkan kain nusantara semakin berkurang. Kain terancam punah karena lahan kurang dan tradisi," terangnya.
"Harapan kita semua, publik paham dibalik keindahan, ada masalah serius yang kita hadapi dan harus ditangani agar kebudayaan kita terjaga," sambungnya.
Abdon menambahkan, harus ada pertisipasi publik dan pemerintah untuk agar anggaran kebudayaan lebih besar. Pendidikan dan kebudayaan harusnya terintegrasi dan tidak terpisah.
"Pembangunan kebudayaan adalah basis kita semua," ucapnya. (fiq/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini