Penyebar Kebencian di Medsos Biasanya Tak Eksis di Dunia Nyata

Penyebar Kebencian di Medsos Biasanya Tak Eksis di Dunia Nyata

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Sabtu, 26 Agu 2017 13:21 WIB
Infografis oleh Mindra Purnomo/detikcom
Jakarta - Polisi bicara soal sifat-sifat pelaku penyebar kebencian di media sosial. Menurut polisi, penyebar kebencian di media sosial biasanya tidak 'garang' di dunia nyata.

"Mengapa banyak ujaran kebencian? Biasanya orangnya tak eksis di dunia nyata, di sinilah dia eksis," ujar Analis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divisi Humas Polri Kombes Pudjo Sulistyo dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8/2017).

Selain itu, Pudjo menerangkan pelaku ujaran kebencian di media sosial merupakan manusia yang kurang unggul dalam kehidupan sehari-hari. Pelaku lantas melampiaskannya ke dunia maya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia saat tampil di dunia nyata kurang eksis, tak bisa menempatkan diri lebih unggul. Di dunia maya dia bisa unggul," jelas Pudjo.

Baru-baru ini polisi mengungkap praktik provokasi menggunakan isu SARA di media sosial oleh grup Saracen. Polisi akan mendalami siapa saja yang terlibat dalam grup penyebar kebencian itu.

"Tentu saja masih menjadi tugas besar polisi, bagaimana sih proses manajemennya, bagaimana proses rekrutmen anggota, bagaimana kendali operasinya. Masih banyak sekali yang menjadi pertanyaan," terang Pudjo. (gbr/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads