Cerita Jemaah First Travel yang Gelisah Paspornya Tak Kunjung Kembali

Cerita Jemaah First Travel yang Gelisah Paspornya Tak Kunjung Kembali

Akhmad Mustaqim - detikNews
Jumat, 25 Agu 2017 18:39 WIB
Cerita Jemaah First Travel yang Gelisah Paspornya Tak Kunjung Kembali
Jemaah korban penipuan umrah murah First Travel (Foto: Akhmad Mustaqim/detikcom)
Jakarta - Sampai saat ini lebih dari belasan ribu jemaah menjadi korban penipuan perjalanan umrah PT. First Anugerah Karya Wisata atau First Travel. Selain minta refund atau pengembalian uang, mereka juga meminta pengembalian paspor bisa dipercepat.

Salah satu jemaah bernama Anggi, yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini meminta agar pengembalian paspor miliknya bisa dipercepat. Saat ditemui, dia mengaku belum sempat membuat laporan karena jam buka crisis center Bareskrim Mabes Polri sudah habis.

"Ini saya laporan sebenarnya minta buat paspornya kembali. Syukur-syukur sih bisa berangkat, atau uangnya refund," kata Anggi di Bareskrim Mabes Polri, Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku kesulitan karena paspor miliknya sampai saat ini belum kembali. Pasalnya dia tak bisa mendampingi suaminya saat tugas ke luar negeri.

"Saya waktu itu, udah mau ke China, tapi First Travel bilang, saya mau berangkat Januari, makanya saya kasih paspornya, pas ada masalah gini, paspornya malah ditahan juga," lanjut Anggi.

Jemaah korban penipuan umrah murah First TravelJemaah korban penipuan umrah murah First Travel (Foto: Akhmad Mustaqim/detikcom)




Anggi mengikuti program paket hemat First Travel seharga Rp 14,3 juta berdua dengan suaminya. Dia mendaftar pada Desember 2015 dan dijadwalkan berangkat pada Januari 2017.

"Saya sih nggak ada curiga sama sekali, tetangga saya aja berangkat soalnya," tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Dian. Dia berharap paspor miliknya sekaligus duit yang disetorkannya kembali .

"Saya sih minta dananya kembali, Paspornya kembali, Hebat yah Pemilik First Travel, Masih muda sudah bisa nipu puluhan ribu jemaah," katanya.



Dian mendaftar pada Desember 2015 dan dijadwalkan berangkat bulan Mei 2017. Dia sempat membuat 'hajatan' karena akan diberangkatkan Mei 2017.

"Waktu bulan Mei sebelum puasa udah sempet hajatan mau berangkat ke tanah suci, nggak tahunya sekarang malah kena kasus," ujarnya.



Sementara itu Yan Riadi yang mendaftar pada bulan Desember 2015 bernasib baik. Meskipun dana Rp 14,3 jutanya belum kembali, dia sempat mengambil paspor begitu First Travel mengalami masalah.

"Waktu bulan Juni saya ambil, waktu itu diarahkan oleh pihak dari cabang Kebon Jeruk," kata dia.

Sampai saat ini, Pihak Bareskrim Polri sudah mengembalikan 384 paspor korban dugaan penipuan perjalanan umrah First Travel. Jemaah bisa mengajukan permintaan paspor dengan membawa fotokopi KTP dan nomor handphone.

Nantinya, paspor bisa diambil setelah jemaah dihubungi terlebih dahulu oleh pihak Bareskrim. Lokasi pengambilan paspor terletak di auditorium Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri lantai 1 gedung KKP, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, mulai pukul 09.00-14.00 WIB.

(ams/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads