Tonny ditangkap penyidik KPK di Mess Perwira Bahtera Suaka, Blok B 1 No 2, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, pada Rabu, 23 Agustus 2017, sekitar pukul 21.45 WIB.
Di mes tidak terawat inilah, Dirjen Hubla menyimpan uang suap Rp 18,9 miliar. (Dewi Irmasari/detikcom) |
Di mes inilah ditemukan 33 tas berisi uang tunai yang jumlahnya mencapai Rp 18,9 miliar. Sedangkan duit Rp 1,174 miliar disita dari rekening Bank Mandiri yang digunakan untuk setoran ke Dirjen Hubla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi mes sepi dan kosong. (Dewi Irmasari/detikcom) |
Kondisi mes Tonny sepi dan tak ada aktivitas di dalamnya.
Mes yang pernah ditempati oleh Tonny itu jauh dari kesan mewah. Mes tiga lantai ini tergolong kumuh. Terlihat cat mes yang sudah mengelupas dan menjamur. Plafon juga rusak dan berlubang serta menghitam.
Mes Dirjen Hubla ini tidak terawat dan cat temboknya mengelupas. Plafon juga rusak. (Dewi Irmasari/detikcom) |
Mes itu memiliki lebar sekitar 4 meter. Terdapat kerai bambu untuk menutupi bagian depan mes yang ditempati Tonny. Di depan pintu tertempel dua kartu 'Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2014'.
Ada kerai bambu yang dipasang di mes Dirjen Hubla. (Dewi Irmasari/detikcom) |
Di samping kiri gagang pintu, tertempel wadah bertuliskan 'tempat taro koran'. Di dalamnya terdapat 3 eksemplar koran dari 3 media berbeda tertanggal Kamis, 24 Agustus 2017.
Sementara itu, di halaman depan jendela terdapat dua pasang sandal dan 1 unit AC. Sepasang sandal jepit berwarna ungu dan sepasang sandal pria.
Hingga pukul 15.20 WIB, masih tidak tampak aktivitas warga sekitar. (aan/dha)












































Di mes tidak terawat inilah, Dirjen Hubla menyimpan uang suap Rp 18,9 miliar. (Dewi Irmasari/detikcom)
Kondisi mes sepi dan kosong. (Dewi Irmasari/detikcom)
Mes Dirjen Hubla ini tidak terawat dan cat temboknya mengelupas. Plafon juga rusak. (Dewi Irmasari/detikcom)
Ada kerai bambu yang dipasang di mes Dirjen Hubla. (Dewi Irmasari/detikcom)