Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) ini mengaku baru pertama kali membacakan puisi di depan puluhan orang di atas panggung. Menurut Mahfud, membaca puisi lebih sulit daripada membaca amar putusan perkara di pengadilan.
"Ini pertama kali saya baca puisi. Membaca puisi lebih sulit daripada membaca vonis pengadilan 250 halaman. Karena yang mengundang Gus Mus, saya membaca puisi lebih pendek," kata Mahfud sebelum membaca puisi dalam acara doa bersama untuk Palestina di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (24/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Quraish menyatakan alasan membaca puisi dalam acara ini karena mencintai Palestina dan tidak bisa menolak undangan KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus). Sehingga ia meminta maaf jika ada kesalahan membaca puisi.
"Saya biasanya baca puisi pada kekasih. Malam ini untuk pertama kali, setelah 70 tahun saya berdiri di depan Bapak-bapak ini. Ada dua sebab saya cinta Palestina, kedua saya tidak bisa menolak saudara saya, sahabat Gus Mus. Jadi, kalau ada kurang-kurangnya, jangan salahkan saya, salahkan Gus Mus," ujar Quraish.
Sedangkan Najwa Shihab mencari saudaranya bernama Alwi Shihab untuk mengambil foto duet pembacaan puisi ini. Supaya foto pembacaan puisi bisa dimasukkan dalam grup WhatsApp bernama Keluarga Shihab.
"Ada satu Shihab lagi di ruangan ini, di Indonesia lo Pak maksudnya. Jangan keliru Shihab yang lain," ujar Najwa, yang disambut tertawa para penonton dan pengunjung acara.
"Namanya Alwi Shihab, Ami Alwi adiknya Abi tapi tadi saya ajak ke panggung katanya malam ini tugasnya cuma satu foto kami berdua. Dan kirim ke WhatsApp grup Keluarga Shihab yang di Indonesia, sekali lagi di Indonesia," sambung Najwa yang disambut tertawa penonton.
Berikut puisi yang dibacakan Mahfud MD berjudul 'Jika Kau':
Jika Kau
Jika kau padamkan mataku
Jahit bibirku, mati nafasku
Belenggu dukaku, parasukan uangku
Cabut senyum anakku, dirikan tembok seribu
Pakukan mataku disitu, jika begitu
Kita bakal berkelahi sehabis habis kelahi (fai/dnu)