Jangkau Kawasan Perumahan, PT TransJakarta Luncurkan Bus Royal

Jangkau Kawasan Perumahan, PT TransJakarta Luncurkan Bus Royal

Heldania Ultri Lubis - detikNews
Kamis, 24 Agu 2017 17:47 WIB
Bus Royal Transjakarta (Heldania Ultri Lubis/detikcom)
Jakarta - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) rencananya akan segera mengoperasikan bus Royal TransJakarta pada akhir tahun ini. Bus itu disebut khusus dirancang untuk menjangkau kawasan perumahan di wilayah Jabodetabek.

"Jadi kan konteksnya (bus Royal TransJakarta) adalah menjemput dari perumahan, mengantar ke kantor-kantor atau tujuan," ungkap Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2017).

Budi menyebut penyediaan bus ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat saat ini. Namun ia belum memerinci rute kawasan perumahan yang akan difasilitasi bus tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat banyak pengguna yang prospeknya tinggal berjauhan, jadi adanya bus ini menjadi bagian kami mengenal pelanggan. (Soal rute kawasan perumahan yang dilewati) itu harus kita bicarakan sama-sama BPTJ," kata Budi.

Budi menyebut rute kawasan itu akan didasarkan pada banyaknya minat masyarakat. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

"(Soal perumahan mana) yang pasti bisa masuk bus. Kedua, yang kita kira warganya sesuai dengan ekspektasi kita, yang mau menggunakan TransJakarta. Ini yang kita data dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), mereka punya datanya," sebutnya.

Bus yang berkapasitas 50 orang dan 30 seat ini rencananya akan disediakan sebanyak 100 unit. Budi pun berharap transportasi ini nantinya dapat menjadi bagian dari penataan transportasi di Jabodetabek.

"Khususnya di Jakarta. Oleh sebab itu, kami lihat suatu potensi kerja sama dan setup di situ. Bagaimana menjemput di perumahan, masuk ke satu koridor dan pelanggannya bisa turun," katanya.

Budi menambahkan, bus keluaran Mercedes-Benz berwarna putih-ungu ini rencananya akan mengenakan tarif lebih tinggi dari biaya TransJakarta pada umumnya, yaitu Rp 3.500. Dana pengadaannya pun, kata Budi, tak berasal dari APBD DKI.

"(Soal tarif) kami pelajari. Kemungkinan nggak (sama dengan tarif TransJakarta). Lebih dari Rp 3.500. Pengadaan bus ini dananya betul-betul kita pinjam ke bank. Makanya masalah tarif dan masalah lainnya akan kita kaji betul," tuturnya. (hld/dhn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads