"Saya nggak nyebut baik dan rusak. Jalan mantap dan tidak mantap. Di 2016 ini (pembangunan) kurang-lebih 20%. Jadi sisanya kurang-lebih 80%. Itu kondisinya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang Hatib Nawawi dalam diskusi mengenai infrastruktur dengan wartawan, Kota Serang, Kamis (24/8/2017).
Hatib melanjutkan sisa sepanjang 480 kilometer tersebut, menurutnya, bisa diselesaikan sampai 2021. Sebab, per tahun, pemerintah kabupaten sudah menargetkan 100 kilometer pembangunan jalan dalam satu tahun. Ini sesuai dengan Perda Percepatan Infrastruktur Nomor 3 Tahun 2017. Dinas, menurutnya, juga sudah memberi anggaran sampai Rp 300-320 miliar per 100 kilometer pembangunan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, mengacu pada perencanaan jangka menengah nasional, sasaran yang menjadi prioritas pembangunan pertama, menurut Hatib, adalah kawasan industri seperti di daerah Serang timur, di daerah pertanian, dan akses pariwisata.
"Jadi tidak ada perbedaan seolah ini belum. Insyaallah ending-nya akan menyeluruh akan mendapatkan jalan mantap tadi," ujarnya.
Dari target 100 kilometer per tahun, Hatib mengatakan tahun ini ia mengaku pembangunan baru sekitar 15%. Ada 98 kegiatan pembangunan jalan dan proses pelelangan. Meskipun baru dibangun dalam persentase kecil, ia mengaku pada September sampai akhir tahun proses lelang dan pembangunan akan selesai sampai memenuhi target 100 kilometer.
"Saya berani mengatakan optimis. Saya minta ULP jangan sampai ada gagal lelang. Saya kasih waktu akhir bulan ini selesai. Ketika kontraktor mendapatkan kepercayaan, saya akan meminta kontraktor bergerak saja," tegasnya.
Lambannya pembangunan jalan di Serang karena masalah geografis dan tanah yang tidak mendukung. Proses perencanaan dan penataan tekhnis yang tidak tepat juga menjadi kendala pembangunan jalan.
"Dulu salah dalam penerapan sasaran perencanaan teknis, bukan skala prioritas," katanya.
Selain itu, pembangunan jalan dengan hotmix juga menurutnya tidak tepat. Apalagi, dengan sistem tersebut ketahanan jalan hanya sampai 10 hari. Ia juga menambahkan bahwa kualitas aspal untuk jalan juga semakin berkurang.
"Dengan kondisi beton cukup awet, bertahan. Makanya sekarang jalan mantap. Walaupun harganya, perbedaan hotmix beton 2 kali lipat," ujarnya.
(bri/rvk)











































